Gaya Penipuan Baru Muncul di Gmail, Begini Modus Link Hovering

1 week ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai pengguna, Anda jangan mudah percaya dengan tautan yang ada di Gmail. Karena itu, bisa saja tautan tersebut berbahaya dan merupakan bagian dari kampanye phishing.

Modus terbaru ini mampu menyamarkan alamat situs agar terlihat aman, bahkan saat pengguna sudah melakukan hover atau mengarahkan kursor ke link untuk melihat tujuan aslinya.

Ada dua hal berbahaya jika Anda mengklik link tersebut. Pertama, tautan tersebut dapat terinfeksi malware yang dapat merusak file Anda. Kedua, tautan tersebut dapat berupa upaya penipuan untuk mengumpulkan informasi pengguna untuk mencuri identitas.

Nah, untuk mengetahui apakah sebuah link aman atau tidak, pengguna dapat mengarahkan kursor ke tautan, tetapi jangan diklik dulu. Dengan mengarahkan kursor ke link atau disebut hovering, pengguna dapat melihat alamat situs asli yang sudah diubah, demikian dikutip dari Highline edu.

Misalnya, pada badan email tertulis keterangan "Google.com". Anda hanya perlu mengarahkan kursor tanpa klik, tautan akan menampilkan alamat situs asli "https://www.google.com/".

Namun jika palsu, tautan tidak menyajikan alamat situs Google, melainkan situs asing yang berpotensi berbahaya. Namun sayangnya, tidak ada yang menjamin 100% cara tersebut membuat kita terhindar dari bahaya phising.

Pada 2020 lalu, pakar keamanan siber yang bekerja di KnowBe4 mengeluarkan peringatan bahwa tidak semuanya aman menggunakan metode pengecekan dengan link hovering.

Selain memalsukan tautan agar terbaca seolah-olah situs asli, penjahat dunia maya mulai memalsukan teks tautan hovering yang muncul di pojok bawah layar. Setelah memalsukan teks tautan agar terbaca seolah-olah itu asli, penjahat dunia maya dalam skenario ini memalsukan link hovering.

Hal ini tidak sulit dilakukan karena yang dibutuhkan hanyalah beberapa HTML sederhana, tidak diperlukan pengodean Javascript untuk mengedit label teks mouse over.

Alasan mengapa ini berhasil adalah karena label mouse over ditampilkan tepat di sebelah tautan yang sedang diarahkan. Intinya adalah bahwa hacker dapat mengelabui pengguna Gmail untuk tidak melihat ke tempat lain selain URL yang muncul di samping tautan.

Dalam pernyataannya, juru bicara Google mengatakan, Gmail memblokir lebih dari 99,9% spam, upaya phishing, dan malware agar tidak sampai ke pengguna.

"Sebagai bagian dari perlindungan berbasis AI, Gmail memperhitungkan metode pengaburan tautan saat mengklasifikasikan pesan. Selain itu, Gmail secara otomatis memindai lampiran dalam pesan yang dikirim dan diterima untuk mencari virus," ujar juru bicara, dikutip dari Forbes, Senin (11/11/2024).

Google juga menyarankan pengguna mengikuti kuis phishing Gmail untuk membantu mereka mempelajari cara mengenali email yang mencurigakan.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Tolong Dibantu Pak Prabowo, SDM Teknologi RI Kalah Dari Vietnam

Next Article Ada Notifikasi Gmail, Ini Cara Atasi Google Drive Penuh dengan Cepat

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|