Hidup Mewah, Bos Asuransi Ini Ketahuan Gelapkan Rp 31 T Uang Polis

2 weeks ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha asuransi Greg Lindberg mengaku bersalah pada hari Selasa atas tuduhan pidana jaksa federal atas dugaan skema penyelewengan dana senilai US$ 2 miliar (Rp31,56 triliun) untuk menipu ribuan pemegang polis di perusahaan asuransi yang ia kendalikan di Amerika Serikat (AS). Sebagian dari besaran itu ia gunakan untuk membiayai gaya hidupnya yang mewah.

Mengutip The Wall Street Journal, Lindberg mengaku bersalah atas 2 dari 13 tuduhan yang dihadapinya di Pengadilan Distrik AS di Charlotte, North Carolina (NC). Dua tuduhan dimaksud adalah konspirasi dan konspirasi pencucian uang, sebagaimana tertera dalam dokumen pengadilan.

Ia juga setuju untuk membantu pemerintah memulihkan apa yang menurut pengacaranya berupa aset miliaran dolar untuk membayar kembali pemegang polis asuransi dan entitas lain yang berhak atas restitusi.

Dokumen pengadilan juga menyatakan bahwa Lindberg akan ditahan di penjara federal setelah sidang pembelaan.

Pengakuan ini muncul setelah Lindberg dinyatakan bersalah awal tahun ini atas tuduhan jaksa federal bahwa ia berusaha menyuap komisaris asuransi wilayah North Carolina, yang mengawasi banyak perusahaan Lindberg.

Sementara rincian kesepakatan pembelaan masih belum dipublikasi oleh pengadilan. Pengacara Lindberg mengatakan dalam pengajuan tersebut, jaksa setuju untuk merekomendasikan agar hukumannya dalam dua kasus tersebut dijalankan secara bersamaan. Itu berlandaskan asumsi bahwa ia sudah "mengambil semua langkah yang diperlukan dan wajar" dalam kapasitasnya untuk mengamankan aset yang cukup untuk membayar ganti rugi penuh.

Lindberg dan kerajaan asuransinya menjadi fokus artikel investigasi tahun 2019 di The Wall Street Journal. Artikel tersebut melaporkan bahwa perusahaan asuransi yang dikendalikan oleh Lindberg telah meminjamkan lebih dari US$ 2 miliar kepada perusahaan afiliasi yang dimiliki oleh pengusaha tersebut, menggunakan entitas yang tidak transparan sebagai perantara, dan bahwa ia membayar puluhan agen untuk memata-matai wanita yang ingin didekati untuk mencari hubungan pribadi atau layanan lainnya.

Dakwaan pengadilan federal pada awal tahun 2023 menuduh bahwa Lindberg, yang kini berusia 54 tahun, "mengambil" dana perusahaan asuransi untuk keperluannya sendiri, termasuk untuk sewa jet pribadi dan untuk membantu mendanai praktik memata-matai para wanita, dan menggunakan uang yang berasal dari perusahaan asuransi untuk membantunya membeli rumah di Raleigh, N.C., untuk pacarnya saat itu.

Sepanjang pengembaraan hukum, Lindberg bersikeras atas ketidakbersalahannya, dengan mengatakan bahwa ia telah terperangkap dalam skema penyuapan, telah menginvestasikan lebih dari US$ 500 juta di perusahaan asuransinya dan tidak pernah mengambil dividen dari mereka. Seorang juru bicara mendeskripsikan tidakan memata-matai para wanita tersebut sebagai "pemeriksaan latar belakang" terhadap mereka.

Regulator North Carolina mengambil alih kendali perusahaan asuransi utama Lindberg pada tahun 2019. Runtuhnya kerajaan bisnis tersebut membuat puluhan ribu pemegang polis berada dalam ketidakpastian hukum selama bertahun-tahun, tidak dapat mengakses total sekitar US$ 2,2 miliar dari dana mereka. Banyak di antara mereka adalah pensiunan atau investor konservatif yang membeli anuitas.

Banyak dari investor ini akhirnya dapat menarik sebagian dana mereka tahun lalu. Mayoritas diharapkan akan dibayar penuh oleh asosiasi penjamin asuransi negara tahun depan, setelah likuidasi resmi dua perusahaan asuransi. Likuidasi tersebut dijadwalkan akan menjadi final pada akhir bulan ini.

Sementara itu, dua mantan bawahan Lindberg ditetapkan sebagai rekan konspirator dalam kasus penipuan asuransi. Satu orang sebelumnya mengaku bersalah atas satu dakwaan pidana sementara yang lain mencapai kesepakatan kerja sama dengan jaksa.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 100 Hari Kabinet Prabowo, Asuransi Minta Benahi Masalah Ini

Next Article Inflasi Medis Membengkak, Oona (ABDA) Pede Masuk Asuransi Kesehatan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|