Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 telah selesai digelar selama 5 hari, dari 30 Oktober hingga 3 November 2024, di JCC Senayan.
Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Otoritas terkait itu telah mencuri perhatian 1,36 juta pengunjung yang hadir secara offline dan daring sebanyak 74.747 pengunjung.
Saat membuka ISEF 2024, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, terdapat tiga kebaruan ada ISEF ke-11.
Pertama, penguatan leadership pada fora internasional, seperti penyelenggaraan 33rd Governing Board (GB) Meeting International Islamic Liquidity Management (IILM), Kolaborasi Internasional High-Level Seminar Eksyar, dan World Zakat & Waqf Forum (WZWF).
Kedua, penguatan kolaborasi event antara ISEF dengan kegiatan berskala nasional dan internasional, dan ketiga adalah peningkatan skala penyelenggaraan Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) dan Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF).
"Karena kami janji setiap tahun selalu ada kebaruan ISEF," ucap Perry saat membuka penyelenggaraan ISEF ke-11 di JCC, dikutip Senin (4/11/2024).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kiri), Wakil Presiden Indonesia ke-12 Jusuf Kalla (ketiga kiri), dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (keempat kiri) meninjauntenan UMKM usai Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Selama acara berlangsung, setidaknya transaksi bisnis yang berhasil tercatat hampir mencapai Rp 2 triliun yang terdiri dari komitmen dan realisasi pembiayaan senilai Rp 641 miliar, komitmen dan realisasai transaksi perdagangan Rp 295 miliar, serta komitemen kerja sama ekosistem keuangan syariah Rp 1 triliun. Sementara itu jumlah peserta pameran (exhibitor) UMKM mencapai 5.143 dengan capaian omzet Rp 115 miliar.
Khusus untuk acara IN2MF juga diikuti 208 desainer local, dan 10 desainer internasional yang memamerkan 1.622 koleksinya.
"Alhamudlillah IN2MF berhasil meraih Rekor MURI kategori event modest fesyen berbasis wastra terbesar di dunia," ungkap Destry Damayanti.
ISEF 2024 turut menyelenggarakan 4 jenis kompetisi, yakni Youth Sharia Sociopreneurship Competition (YSSC), Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), Kompetisi Ekonomi Syariah Nasional (KESN), dan ISEF Award, dengan total peserta 6.573 orang.
"Pencapaian ini tidak mungkin terlaksana tanpa kolaborasi dan sinergi dari semua pihak yang mewakafkan waktu, tenaganya, dan tentunya dananya untuk membeli produk-produk ekonomi dan keuangan syariah," tutur Destry.
Unit Bisnis Pondok Pesantren di ISEF 2024
Salah satu booth itu diisi oleh Pondok Pesantren Sunan Pandanaran DI Yogyakarta yang memamerkan produk tanaman hias. "Hasil budidaya santri semua, kebetulan ini di Gunung Kidul, santri putri di sana," kata Dani, Pengelola Unit Kemandirian Pondok Pesantren Sunan Pandanaran di booth ISEF ke-11, Jakarta Convention Center, Rabu (20/10/2024).
Dari hasil pengelolaan bisnis nursery, para santri kata dia bisa menghasilkan omzet Rp 30-40 juta per bulan. Dana ini langsung dikelola oleh Unit Kemandirian Pesantren, untuk dikembalikan kepada para santri dalam bentuk pelatihan hingga pengajaran ilmu agama.
Selain Pondok Pesantren Sunan Panandaran, booth di ISEF ke-11 juga diisi oleh Pondok Pesantren Al Faruqi Riau. Pondok pesantren itu menawarkan produk makanan ringan dari olahan tangan para santrinya beromzet Rp 2,5 miliar.
Produk makanan yang dipamerkan kali ini berupa abon ikan gabus, kue kering, keripik singkong, keripik tempe, keripik singkong, keripik bawang, stik wortel dan sawi, hingga sambal ikan salai patin.
"Selain makanan ada juga fesyen sebenarnya. Makanan kuliner ini sama fesyen berada di bawah SMK, kalau peternakan, catering dan lainnya itu di bawah pondok pesantrennya," kata Kepala Sekolah Pondok Pesantren Al Faruqi Riau, Handika Yeli Puspita.
Ponpes Al Faruqi ia katakan mendapatkan pendampingan langsung dari BI dalam mengelola unit bisnis dua tahun terakhir. Kini pesantren itu memiliki 10 unit usaha mulai dari wedding organizer, catering, sampai peternakan. Adapula toko sendiri bernama Banaty Mart.
"BI alhamdulillah support untuk pengembangan unit usaha kita," tutur Yeli.
(adv/adv) Next Article Ajak Masyarakat Hidup Sehat, Bank Jatim Gelar JConnect Run 2024