Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan Lebanon menyebut sebanyak 33 orang tewas akibat gelombang serangan Israel di Lebanon timur dan selatan pada Sabtu (9/11/2024). Pasukan Zionis mengintensifkan kampanye udaranya terhadap Hizbullah yang didukung Iran.
"Serangan musuh Israel yang menargetkan wilayah Baalbek-Hermel menewaskan 20 orang, termasuk 11 orang di wilayah Knaissseh," kata pernyataan dari Kementerian Kesehatan Lebanon tentang serangan di wilayah timur tempat Hizbullah berkuasa, seperti dikutip AFP, Minggu (10/11/2024).
Di selatan, tempat Hizbullah juga memiliki kehadiran yang kuat, serangan Israel menewaskan sedikitnya 13 orang, termasuk tujuh penyelamat yang terkait dengan kelompok tersebut dan sekutu Syiahnya, Amal.
"Sebanyak 14 orang lainnya terluka," tambahnya. Kemenkes juga mengatakan lima orang tewas di desa selatan Hanouiyeh.
Secara terpisah, dilaporkan enam penyelamat dari asosiasi Pramuka Risala yang berafiliasi dengan Amal dan satu lagi dari Komite Kesehatan Islam yang berafiliasi dengan Hizbullah tewas dalam serangan di desa Deir Qanun.
Sementara serangan udara Israel di kota selatan Nabatiyeh melukai 12 orang. Serangan Sabtu terjadi sehari setelah kementerian mengatakan tujuh orang termasuk dua anak tewas dalam serangan di kota selatan Tyre.
Dikatakan bahwa tim penyelamat masih mencari orang hilang di bawah reruntuhan.
"Serangan musuh Israel di kota Tyre menewaskan tujuh orang termasuk dua gadis, dan melukai 46 lainnya," kata kementerian, menambahkan bahwa bagian tubuh telah ditemukan dan akan "diidentifikasi dengan pengujian DNA".
Pada Jumat, kementerian melaporkan jumlah korban awal tiga orang tewas dan 30 orang terluka dalam serangan tersebut.
Sementara Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawatnya menyerang "lokasi infrastruktur teroris Hizbullah di wilayah Tyre dan Baalbek.
"Di antara target yang diserang adalah teroris, apartemen operasional, dan fasilitas penyimpanan senjata," kata Israel.
Pada hari Sabtu, Hizbullah mengklaim telah menembakkan roket dan rudal ke wilayah utara Israel.
Kelompok itu mengatakan para pejuangnya menargetkan pasukan Israel dan lokasi militer termasuk sebuah pangkalan dan wilayah utara Haifa, selain menjatuhkan pesawat nirawak Hermes 450 Israel di atas sebuah desa di Lebanon selatan.
Israel mengintensifkan kampanye udaranya di Lebanon pada tanggal 23 September dan seminggu kemudian mengirim pasukan darat.
Eskalasi itu terjadi setelah hampir setahun serangan lintas batas berintensitas rendah oleh Hizbullah untuk mendukung sekutu Palestina-nya, Hamas, setelah serangannya pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang Gaza.
Lebih dari 3.110 orang telah tewas di Lebanon sejak pertukaran lintas batas dimulai, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Israel Bombardir Lebanon, Korban Tewas Capai 2.464
Next Article Bos PBB : Dunia Tak Sanggup Jika Lebanon Jadi Gaza Kedua