Nasib Bitcoin Setelah Pemilu AS, Sanggup Terbang ke US$200 Ribu?

1 month ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Iklim investasi di berbagai instrumen terus bergerak volatil menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat, termasuk aset kripto.

Meningkatnya ketidakpastian terkait hasil pemilu dalam satu pekan terakhir disinyalir menjadi penyebab. Bitcoin turun dari level US$72.800 pada 31 Oktober lalu hingga menyentuh level US$69.100 pada 1 November, bersamaan dengan menurunnya kans kemenangan Donald Trump di platform prediction market dari 66% ke 62%.

Hari ini, Rabu (6/11/2025), pasarkripto mengalami penguatan. Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (6/11/2024) pukul 05:21 WIB, pasar kripto cenderung naik. Bitcoin menguat 1,74% ke US$68.927,61 sedangkan secara mingguan masih berada di zona negatif 4,75%.

Crypto Analist Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan dinamika tersebut membuat investor kembali mengambil langkah untuk menyesuaikan portofolio investasinya guna meminimalisir risiko akibat pergeseran outlook pemenang pemilu AS yang terjadi saat ini, yang kemudian berdampak pada meningkatnya volatilitas.

"Walau begitu, meningkatnya ketidakpastian pasar ini berpotensi bersifat sementara. Potensi lonjakan harga di pasar crypto yang cukup signifikan setelah pemilu AS dan pertemuan pejabat The Fed pekan ini masih terbuka. Ini dilandasi oleh beberapa hal diantaranya adalah kondisi inflasi AS yang berada pada jalur penurunan yang sesuai dengan ekspektasi ekonom untuk mencapai target inflasi The Fed di angka 2%, sektor tenaga kerja yang masih kuat dengan angka tingkat pengangguran yang stabil di angka 4,1%, serta daya beli masyarakat yang masih relatif terjaga," jelas Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10

Terdapat tiga faktor yang berpotensi menjadi katalis positif di pasar kripto, diantaranya penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.

"Data inflasi PCE AS bulan September yang berada di angka 2,1% sesuai ekspektasi para ekonom, turun dari angka 2,3% di bulan Agustus, mengindikasikan situasi yang relatif stabil, meskipun sepertinya masih akan terlalu berisiko untuk membuat suku bunga kembali diturunkan sebesar 50 basis poin. Namun, penurunan sebesar 25 bp akan mampu menjaga tren pelonggaran yang sedang terjadi saat ini yang dapat menjaga momentum positif yang ada di pasar crypto secara umum," imbuhnya.

Yang kedua, kepastian roadmap regulasi terkait pasar dan industri crypto juga dapat mendorong potensi positif di aset digital ini.

"Industri crypto diperkirakan telah mendonasikan setidaknya US$119 juta baik kepada Donald Trump maupun Kamala Harris pada pemilu kali ini. Hal tersebut dapat berkontribusi terhadap meningkatnya kerjasama antara regulator AS dan pelaku industri crypto yang berpotensi menciptakan lingkungan regulasi yang lebih konstruktif. Meningkatnya kepastian hukum terhadap aset dan industri crypto di AS akan memiliki implikasi global yang berpotensi menciptakan efek domino terhadap tren investasi crypto bagi masyarakat luas di seluruh dunia," katanya.

Kemudian, meningkatnya keseriusan AS untuk mengembangkan pasar dan industri crypto sebagai instrumen investasi global yang strategis saat ini.

"Presiden baru mungkin akan perlu mengambil simpati investor yang salah satunya dapat dilakukan dengan lebih memprioritaskan teknologi blockchain dan aset crypto untuk menjaga daya saing AS serta mencegah pangsa pasar yang ada untuk berpindah ke negara-negara lain yang saat ini juga sedang banyak berupaya untuk menarik investor crypto. Meningkatnya keseriusan terhadap adopsi aset crypto dan teknologi blockchain oleh pemerintah AS juga akan memberikan keuntungan strategis bagi iklim keuangan dan investasi AS seperti dengan adanya integrasi instrumen real world asset (RWA) dengan pasar keuangan tradisional AS," jelas Fahmi.

Terlepas dari potensi bullish tersebut, berkembangnya konflik terhadap hasil pemilu seperti dugaan kecurangan oleh salah satu partai politik yang berkontestasi, berpotensi dapat menahan sentimen positif tersebut untuk dapat berkembang lebih lanjut.

"Oleh sebab itu, penting bagi investor untuk mengelola portofolio investasinya secara strategis dengan mempertimbangkan kemungkinan berbagai skenario yang bisa terjadi. Pekan ini mungkin akan menjadi pekan yang sangat dinamis bagi pasar crypto yang berpotensi mengawali reli utama di fase bullish yang terjadi di mana aset crypto seperti Bitcoin mungkin akan mencetak sejarah dengan mencapai level harga tertinggi barunya," lanjut Fahmi.

Di kondisi seperti ini, investor dapat memantau perkembangan pasar selagi mempersiapkan strategi investasi selanjutnya, baik ketika pasar menghijau maupun sebaliknya.

"Dengan begitu, investor bisa lebih siap dalam mengoptimalkan portofolionya terlepas kondisi yang akan terjadi selanjutnya. Dalam mengelola strategi tersebut, investor juga perlu mengevaluasi performa investasinya," katanya.

Maka dari itu, ia mengatakan pihaknya menyediakan rangkuman investasinya bagi investor melalui fitur Portfolio Analysis. Para pengguna Reku dapat melihat performa investasi secara periodik dan koin pun dapat dipantau secara real-time tanpa harus menghitung secara manual.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi Amar Bank Dukung Target Ekonomi 8% Presiden Prabowo

Next Article Harga Bitcoin Anjlok, Ini Saran dari Robert Kiyoyasaki

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|