Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 8 lapangan usaha atau industri utama di Indonesia tumbuh di bawah laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 yang sebesar 4,95% secara tahunan atau year on year (yoy).
Industri pengolahan saja yang memberikan distribusi terbesar terhadap laju pertumbuhan ekonomi, yakni dengan porsi 19,02% hanya mampu tumbuh 4,72%, lebih rendah dari laju pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jika dilihat berdasarkan sumber pertumbuhan pada kuartal III-2024, industri pengolahan masih menjadi sumber terbesar," kata Amalia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Selain industri pengolahan yang tumbuh di bawah laju pertumbuhan ekonomi nasional, lapangan usaha sektor pertanian bahkan hanya tumbuh 1,69% dengan distribusi terhadap PDB sebesar 13,71%.
Lalu, sektor perdagangan hanya tumbuh 4,82% dengan distribusi sebesar 13,09%, pertambangan 3,46% dengan distribusi 9,06%, dan jasa pendidikan hanya tumbuh 2,51% degan distribusi 2,62%.
Sementara itu, lapangan usaha di sektor administrasi pemerintahan juga hanya tumbuh 3,94% dengan distribusi 2,61%, real estat tumbuh 2,32% dengan distribusi 2,32%, dan terakhir ialah pengadaan air yang hanya tumbuh 0,03% dengan distribusi terhadap PDB 0,06%.
Foto: Rilis BPS Selasa (5/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)
Rilis BPS Selasa (5/11/2024). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)
Adapun industri yang tumbuhnya di atas pertumbuhan ekonomi nasional yaitu lapangan usaha konstruksi yang mencapai 7,48$ dengan distribusi ke PDB 10,06%, serta transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,64% dengan distribusi 6,17%.
Adapula untuk sektor Infokom yang tumbuh 6,86% dengan distribusi 4,28% terhadap PDB, jasa keuangan tumbuh 5,49% dengan distribusi 4,09%, serta akomodasi dan makan minum tumbuh 8,33% dengan distribusi 2,62%.
Lalu, lapangan usaha jasa lainnya tumbuh mencapai 9,95% dengan distribusi terhadap PDB 1,98%, jasa perusahaan tumbuh 7,93% dengan distribusi 1,89%, jasa kesehatan tumbuh 7,64% dengan distribusi 1,24%, jasa kesehatan tumbuh 7,64% dengan distribusi 1,24%, dan pengadaan listrik serta gas tumbuh 5,02% dengan distribusi 1,03%.
"Lapangan usaha yang tumbuh tinggi transportasi dan pergudangan yang sejalan dengan meningkatnya penumpang dan pengiriman barang, serta akomoidasi dan makan minum yang didorong peningkatan event internasional nasional seperti Moto GP Mandalika dan PON ke-21," tutur Amalia.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Lapor Pak Prabowo, Ekonomi RI Q3-2024 Tumbuh 4,95% (yoy)
Next Article PMI Manufaktur RI Anjlok, Begini Penjelasan Menko Airlangga!