Putin Puji Trump dan Buka Pintu Dialog, NATO-Ukraina 'Kebakaran Jenggot'

1 week ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS, seraya mengagumi keberanian Trump dalam menanggapi upaya pembunuhan selama kampanye.

Putin menyatakan siap membuka dialog dengan Trump, yang bisa menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan sejumlah ibu kota Eropa lainnya.

Pernyataan Putin ini muncul pada Kamis (7/11/2024) malam dalam sebuah forum diskusi di Sochi, sebuah resor di Laut Hitam.

"Dia menunjukkan keberaniannya," kata Putin merujuk pada respons Trump setelah penembakan di rapat umum di Pennsylvania pada 14 Juli.

"Orang menunjukkan siapa mereka dalam situasi luar biasa. Di sinilah seseorang mengungkapkan dirinya sendiri," ucap Putin, dilansir The Guardian.

Dalam kampanye, Putin menyebutkan bahwa Trump telah "diburu dari segala arah" dan memuji komentar Trump tentang Rusia dan Ukraina.

"Yang diutarakan tentang keinginan memulihkan hubungan dengan Rusia serta menyelesaikan krisis Ukraina menurut saya layak diperhatikan," tambahnya.

Putin juga menyinggung bahwa ia siap untuk berdialog dengan Trump dan menyindir para pemimpin dunia yang sebelumnya sering menghubungi Trump, namun kini berhenti.

Kekhawatiran NATO

Beberapa laporan menunjukkan bahwa Trump mempertimbangkan untuk membekukan garis depan dan meminta Ukraina menghentikan upaya keanggotaan di NATO selama 20 tahun, dengan kompensasi berupa dukungan senjata AS bagi Ukraina.

Rencana ini menimbulkan kecemasan di ibu kota NATO, terutama karena Trump mengklaim mampu membawa perdamaian ke Ukraina "dalam waktu 24 jam."

Dalam debat dengan Kamala Harris, yang menjadi kandidat pesaing dari Partai Demokrat, Trump diingatkan bahwa "Putin akan mengalahkan Anda dengan mudah," sementara juru bicara Putin, Dmitry Peskov, menyindir dengan menyatakan, "Putin tidak memakan orang."

Respons Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai seruan untuk gencatan senjata sebagai sesuatu yang "berbahaya" dan "tidak bertanggung jawab" tanpa jaminan keamanan konkret bagi Ukraina. "Harus ada rencana yang jelas," katanya dalam pertemuan dengan pemimpin Eropa di Budapest.

Rusia sendiri terus melakukan serangan di medan perang dan menunjukkan sedikit ketertarikan untuk negosiasi serius kecuali Ukraina bersedia menyerah. Putin menegaskan tuntutan Rusia agar Ukraina tetap netral dan meninggalkan ambisi bergabung dengan NATO, menyatakan bahwa tanpa hal ini, Ukraina akan terus menjadi "alat bagi pihak yang salah."

Putin juga menyatakan bahwa "perbatasan Ukraina seharusnya sesuai dengan keputusan rakyat di wilayah tertentu yang kita anggap sebagai wilayah sejarah kita."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Janji Trump Kalau Terpilih Jadi Presiden AS

Next Article Eks Bos NATO Sebut Rencana Putin di Ukraina Gagal, Berubah Jadi Begini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|