Tanda Baru 'Kiamat' Terlihat di Rusia, Pulau Putin Hilang

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan kehilangan satu pulau miliknya. Hal ini bukanlah disebabkan oleh perangnya dengan Ukraina melainkan fenomena perubahan iklim yang menaikan suhu bumi.

Dalam laporan Russia Today, Senin (4/11/2024), sebuah artikel Masyarakat Geografis Rusia menyebut bahwa pulau yang hilang itu sebenarnya berbentuk gletser. Dengan adanya kenaikan suhu bumi, pulau tersebut mencair dan saat ini menghilang sepenuhnya tanpa sisa.

"Di dekat Pulau Eva-Liv di kepulauan Franz Josef Land di Arktik, sebuah formasi es yang sebelumnya disebut telah menghilang. Penemuan tersebut menjamin pembaruan peta maritim," ungkap kepala penelitian tersebut, Aleksey Kucheyko.

Menurut artikel tersebut, 'pulau' tersebut telah terbentuk setidaknya pada tahun 1995. Pulau tersebut terpisah dari lapisan es di Pulau Eva-Liv saat es tersebut mencair secara bertahap.

Masyarakat tersebut melaporkan bahwa meskipun pada bulan Agustus 2015 luasnya sekitar 53 hektar (0,2 mil persegi), pulau tersebut telah menyusut menjadi hanya 3 hektar pada awal tahun ini. Namun, ketika para peneliti menganalisis citra satelit pada bulan September ini, bahkan sisa kecil itu pun hilang.

Artikel tersebut mencatat bahwa penyelidikan tambahan harus dilakukan di area tersebut untuk mengonfirmasi kesimpulan tersebut. Walau begitu, para peneliti berteori bahwa pemanasan global, yang menyebabkan kenaikan permukaan laut dan khususnya terlihat di Kutub Utara, adalah penyebab kematian pulau es tersebut.

Awal tahun ini, Institut Peramalan Ekonomi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia mengeluarkan sebuah laporan, yang menunjukkan bahwa PDB Rusia dapat tumbuh sebesar sekitar 600 miliar rubel (Rp 102 triliun) setiap 10 tahun jika fenomena perubahan iklim benar-benar terjadi. Para peneliti memperkirakan bahwa rata-rata, suhu di Rusia tumbuh sebesar 0,5 derajat Celsius setiap sepuluh tahun.

Perkiraan ini sendiri didapatkan dari adanya dampak yang dirasakan oleh sektor pertanian dan kehutanan. Selain itu, mencairnya es di Kutub juga dapat mendorong pengembangan Rute Laut Utara (NSR).

Jalur air pelayaran yang membentang di sepanjang pantai Kutub Utara Rusia. Ini menghubungkan Eropa dengan pusat-pusat ekonomi Timur Jauh seperti Korea Selatan, Jepang, dan China.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kyiv Diserang Drone Rusia, Gedung dan Jaringan Listrik Rusak

Next Article RI Tawarkan Kerja Sama Nuklir ke Rusia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|