Tekanan Dolar Mereda Berkat The Fed, Harga Minyak Melesat 1%

1 month ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kompak menguat nyaris 1% menjelang akhir pekan seiring dengan nilai dolar yang makin murah berkat pemangkasan suku bunga the Fed.

Merujuk data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin Kamis (7/11/2024) hanya mintak mentah kompak terapresiasi, jenis Brent naik 0,95% ke US$ 75,63 per barel. Sementara untuk jenis WTI kemarin menguat 0,93% ke posisi US$ 72,36 per barel.

Beralih ke akhir pekan ini, Jumat (8/11/2024) harga minyak cenderung bergerak mendatar meskipun sampai pukul 08.30 WIB terpantau koreksi tipis. Brent turun sekitar 0,32%, sementara WTI susut 0,40%.

Harga minyak terpantau menguat kemarin didukung kebijakan penurunan suku bunga the Fed yang membuat tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) melandai.

Indeks dolar pada kemarin melemah 0,75% kembali ke level 104, semakin menjauhi level tertinggi selama tiga bulan terakhir. BIasanya, dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan cenderung membebani harga.

Namun, ketika tekanan dolar ini mereda akibat pemotongan suku bunga, maka aktivitas ekonomi akan mulai pulih diikuti peningkatan permintaan energi.

Sejauh ini pasar juga masih mempertimbangkan bagaimana kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump akan memengaruhi pasokan.

Pada masa jabatan pertamanya, Trump memberlakukan sanksi yang lebih keras terhadap minyak Iran dan Venezuela. Langkah-langkah tersebut sempat dicabut oleh pemerintahan Biden tetapi kemudian diberlakukan kembali.

Pemangkasan pasokan juga dinilai memberikan penguatan harga. Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS mengatakan di Teluk Meksiko AS, lebih dari 22%, atau 391.214 barel per hari, produksi minyak mentah dihentikan sebagai respons terhadap Badai Rafael.

Di sisi lain, pasar mencermati efek permintaan China yang masih lesu akan menjadi penghambat bagi harga. Tercatat, impor minyak mentah di China turun 9% pada Oktober menandai sudahn keenam berturut-turut yang menunjukkan penurunan secara tahunan.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Trump Menang & Keputusan The Fed, Bikin Rupiah Kuat Atau Amblas?

Next Article Harga Minyak Mulai Nanjak Pelan-Pelan, Akankah Berlanjut?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|