Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tekstil bukanlah industri yang tengah meredup atau sunset industry. Dia mengatakan hal tersebut terbukti dari data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut subsektor industri tekstil dan pakaian jadi mengalami pertumbuhan 7,43% pada kuartal III-2024.
"Memang ini untuk membuktikan bahwa industri tekstil itu masih bergeliat dan juga memastikan bahwa sektor industri itu tidak ada yang namanya sunset," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu, (6/11/2024).
Airlangga berkata selama manusia menggunakan pakaian maka industri ini akan tetap diperlukan. Terlebih, kata dia, saat ini pakaian bukan hanya soal kebutuhan, tapi gaya hidup.
"Karena selama manusia berpakaian apalagi menggunakan sepatu dan dulu kan sepatu dan pakaian itu merupakan kebutuhan, tetapi sekarang sudah menjadi lifestyle," tutur dia.
Airlangga mengatakan perusahaan tekstil asing bahkan berbondong-bondong ingin melakukan investasi di Indonesia. Baru-baru ini, kata dia, asosiasi tekstil asal Taiwan mempertimbangkan untuk membangun pabriknya di Indonesia.
"Kemarin juga hadir asosiasi tekstil dari Taiwan ada 15 pabrik yang akan mempertimbangkan untuk sedang mencari lokasi untuk investasi itu di luar China dan Vietnam," kata dia.
Meski demikian, Airlangga berkata perusahaan asal Taiwan itu memberikan syarat. Mereka, kata dia, menginginkan Indonesia untuk menyediakan energi yang ramah lingkungan untuk pabrik-pabriknya.
"Jadi mereka ingin membuat sepatu, yang dipakai listrik untuk memproduksinya itu dari renewable energy," kata dia.
Sebelumnya, BPS menyebut subsektor industri tekstil dan pakaian jadimengalami pertumbuhan7,43% (year-on-year).Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari kinerja pertumbuhan ekonomi nasional triwulan III-2024 yang sebesar 4,95%.
Kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan III ini mencapai 0,99%. Adapun BPS mencatat besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2024 ini mencapai Rp 5.638,9 triliun. Kinerja industri tekstil dan pakaian jadi pada kuartal III-2024 ini lebih baik dibandingkan triwulan II-2024 yang mengalami kontraksi sebesar 0,03%.
(rsa/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Selamatkan Sritex & Industri Tekstil RI, Ini PR Menteri Prabowo
Next Article 15 Investor Tekstil Mau Pindah dari China ke Indonesia