The Fed Pangkas 25 bps, Pasar Kripto Pesta

1 month ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mengalami penguatan hari ini (8/11/2024) bersamaan dengan keputusan bank sentral AS (The Fed) yang memutuskan memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,50-4,75%.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Jumat (8/11/2024) pukul 05:33 WIB, pasar kripto mengalami penguatan. Bitcoin turun tipis 0,02% ke US$75.754,48 namun secara mingguan masih berada di zona positif 7,9%.

Ethereum terapresiasi 6,5% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 14,79%. Solana menguat 3,22% secara harian dan dalam sepekan melonjak 16,4%.

Begitu pula dengan Cardano yang menanjak 10,66% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 16,7%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 1,45% ke angka 2.753,03 Open interest terapresiasi 4,22% di angka US$84,67 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 70 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari coindesk.com, The Fed telah menurunkan suku bunga acuannya pada dini hari ini sebesar 25 basis poin (bps), sebuah langkah yang memicu volatilitas di pasar, termasuk lonjakan signifikan pada harga Bitcoin yang mencapai rekor tertinggi. Penurunan suku bunga ini dilakukan karena Fed terus mengevaluasi situasi ekonomi yang sedang berlangsung, dengan inflasi dan ketidakpastian global tetap menjadi perhatian utama.

Pidato Ketua The Fed, Jerome Powell yang dijadwalkan hari ini diperkirakan dapat mengguncang pasar, karena ia akan menghadapi pertanyaan mengenai proyeksi kebijakan moneter dan inflasi setelah kemenangan tegas Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.

Meskipun terjadi perubahan politik, Powell menyatakan bahwa hasil pemilu tersebut tidak akan memengaruhi pendekatan kebijakan bank sentral, yang menunjukkan bahwa fokus utama Fed tetap pada fundamental ekonomi, target inflasi, dan menjaga stabilitas pasar keuangan.

Keputusan ini mencerminkan upaya Fed untuk menyeimbangkan kebutuhan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan mengatasi inflasi yang masih tinggi meskipun ada penurunan. Pelonggaran suku bunga ini diharapkan dapat merangsang lebih lanjut perekonomian, sambil terus memantau kondisi pasar tenaga kerja dan laju inflasi.

Ketika suku bunga berada di level yang lebih rendah, maka hal ini diharapkan dapat membuat risk on termasuk aset berisiko yakni kripto. Alhasil pasar kripto dapat mengalami apresiasi untuk ke depannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertarungan "Sengit" Trump Vs Harris, Ini Efeknya ke Rupiah!

Next Article AS Jadi 'Dalang' Anjloknya Kripto Hari Ini, BTC Sentuh US$ 67.000

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|