Trump Menang, Ramalan Bitcoin Robert Kiyosaki Jadi Kenyataan?

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasehat investasi Robert Kiyosaki meramal harga emas, perak, dan Bitcoin (BTC) akan menguat hingga US$105.000 atau sekitar Rp1,66 miliar per koin pada Agustus 2025 jika Donald Trump menang menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Dalam postingannya di X pada 23 Juli 2024, Kiyosaki yang menjadi terkenal karena buku yang ditulisnya berjudul "Rich Dad Poor Dad" memprediksi pelemahan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.

Dia mengatakan bahwa diperlukan dolar yang lebih lemah agar Amerika Serikat (AS) bisa mulai mengekspor lebih banyak daripada mengimpor. Dengan dolar yang lebih lemah, lapangan kerja akan kembali dan harga aset akan naik, kata Kiyosaki.

Penyesuaian ekonomi ini tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan ekspor tetapi juga akan mendorong kenaikan harga emas, perak, Bitcoin, saham, dan real estat.

Dia memperkirakan harga emas akan naik dari US$2.400 menjadi US$3.300 per ons, perak dari US$29 menjadi US$79 per ons, dan Bitcoin dari US$67.400 menjadi US$105.000 per koin pada Agustus 2025.

Ketika Trump memimpin, Bitcoin melonjak sekitar 3.796% diikuti dengan strategi lepas tangan (hands-off)terbukti menjadi katalisator yang signifikan bagi Bitcoin, dan pasar secara lebih umum.

Kurangnya peraturan yang ketat di bawah pemerintahan Trump memungkinkan perluasan yang lebih besar dalam ruang kripto, mendorong lingkungan di mana proyek Bitcoin dan blockchain dapat berkembang dengan relatif tanpa hambatan.

Kebijakan ekonomi Trump, termasuk pemotongan pajak dan deregulasi, juga berkontribusi terhadap iklim investasi yang menguntungkan, yang secara tidak langsung menguntungkan Bitcoin.

Lebih lanjut, aset manager Bryan Courchesne baru-baru ini muncul di CNBC untuk membahas potensi Bitcoin menjadi aset cadangan strategis pemerintah AS di bawah administrasi masa depan Trump.

Menurut manajer aset tersebut, mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan akan sulit tetapi bukan tidak mungkin. Courchesne menunjuk pada kepemilikan besar Departemen Kehakiman atas 200.000 BTC, menjadikan pemerintah AS sebagai pemegang Bitcoin terbesar kedua setelah penciptanya yang menggunakan nama samaran, Satoshi Nakamoto.

Courchesne menjelaskan bahwa Departemen Kehakiman dapat dengan mudah mentransfer Bitcoin tersebut kepada Departemen Keuangan Amerika Serikat, membuka jalan bagi Departemen Keuangan untuk mulai mengakumulasi dan menyimpan aset langka tersebut dalam jangka panjang.

Pilihan Trump terhadap JD Vance, seorang pemegang Bitcoin berusia 39 tahun, sebagai pasangannya dalam pencalonan juga memperkuat spekulasi bahwa administrasi Trump di masa depan bisa berarti era baru bagi kripto, di mana Bitcoin sepenuhnya terintegrasi dalam sistem keuangan saat ini.

Sementara itu, merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (7/11/2024) pukul 05:05 WIB, pasar kripto naik berjamaah. Bitcoin melesat 9,9% ke US$76.054,83 dan secara mingguan berada di zona positif 5,23%. Ethereum terapresiasi 11,48% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 1,51%.

Solana terbang 14,15% secara harian dan dalam sepekan melonjak 8,09%. Begitu pula dengan Dogecoin yang menanjak 18,28% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 16,61%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 10,22% ke angka 2.715,18 Open interest terapresiasi 15,03% di angka US$81,37 miliar.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Menakar Dampak Kemenangan Sementara Donald Trump

Next Article Bukan Bisnis, Robert Kiyosaki Sebut Ini Cara Termudah Jadi Orang Kaya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|