Wow! 10 Daerah di RI Sudah Setara Negara Maju, Ini Daftarnya

1 month ago 21

Bogor, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sudah terdapat 11 daerah di Indonesia yang memiliki pendapatan tinggi, sebagaimana pendapatan negara maju versi Bank Dunia atau World Bank, yakni di atas US$ 13.845.

Beberapa daerah di antaranya kata Airlangga bahkan sudah jauh melampaui target produk domestik bruto (PDB) per kapita pemerintah untuk Indonesia Emas 2045, yakni di atas US$ 30.000 per tahun. Salah satu daerah yang ia sebutkan itu ialah Morowali.

"Morowali itu sudah US$ 60.844, jadi kalau hitungan negara ini sudah masuk negara maju dan target Indonesia Negara Maju 2045 sebesar US$ 30 ribu jadi capaian Morowali ini sudah double dari target 2045," kata Airlangga dalam Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sentul International Convention Center, Kamis (7/11/2024).

Airlangga mengatakan, rata-rata tingginya produk domestik regional bruto atau PDRB 10 daerah itu tinggi karena sudah mampu melakukan industrialisasi dan hilirisasi dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi daerahnya pun juga sudah tinggi.

"Ini membuktikan dengan hiliraisi dan industrialisasi kita bisa maju. Ini juga yang membuat presiden yakin pertumbuhan 8% kita bisa capai, Indonesia Kaya dan sejahtera bisa kita capai," ucap Airlangga.

Adapun daftar 10 daerah dengan PDRB per kapita tertinggi seperti negara maju yang Airlangga sebutkan sebagai berikut

1. Kabupaten Morowali: US$ 60.844

2. Jakarta Pusat: US$ 53.783

3. Kediri: US$ 35.507

4. Halmahera Tengah: US$ 30.767

5. Teluk Bintuni: US$ 28.794

6. Anambas: US$ 25.718

7. Mimika: US$ 25.710

8. Kutai Timur: US$ 24.241

9. Bontang: US$ 24.047

10. Jakarta Selatan: US$ 23.265

"Jakarta Pusat itu berbasis perdagangan, kemudian yang berbasis industri rokok itu Kediri, Halmahera Tengah industrialisasi dan hilirisasi, Teluk Bintuni berbasis LNG, demikian pula Anambas basisnya oil and gas, Mimika ada Freeport, Kutai Timur, pertambangan sama Bontang juga tambang," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, dengan kemampuan daerah mampu membuat PDRB per kapita yang tinggi ini maka tidak mungkin Indonesia tidak bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% sebagaimana mimpi Presiden Prabowo Subianto.

"Kalau kita lihat timeline pertumbuhan Indonesia kita pernah mencapai 8%, jadi pada waktu itu pemerintahan Presiden Soeharto kita tumbuh 8,2%," ucap Airlangga.

Pertumbuhan ekonomi di atas 8% itu ia pastikan akan tercapai bila laju investasi bisa tumbuh di kisaran 14,6%, konsumsi rumah tangga tembus 12,6%, dan ekspor bisa mencapai pertumbuhan 9,7% per tahun.

"Konsumsi harus kita jaga, investasi harus tumbuh 10%, dan ekspor tumbuh 9%. Sektornya tetap hilirisasi, sektor jasa, pariwisata, konstruksi dan perumahan, ekonomi digital, serta pengembangan ekonomi baru," kata Airlangga.


(arj/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PR Berat 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Next Article Video: Ini Rapor Utang Asia, Indonesia Bagaimana?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|