Wow! Pabrik Raksasa Freeport Produksi 60 Ton Emas - 200 Ton Perak

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengumumkan rencana produksi emas batangan dari proyek smelter di Gresik yang akan dimulai pada minggu kedua bulan Desember. Hal tersebut menyusul beroperasinya fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang akan menghasilkan produk berupa emas dan perak batangan.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan bahwa PMR ini diperkirakan mampu menghasilkan hingga 50-60 ton emas per tahun. Selain emas, fasilitas ini juga akan memproduksi logam berharga lainnya, termasuk lebih dari 200 ton perak per tahun, 30 kg platinum, dan 375 kg palladium per tahun, serta mineral tambahan seperti selenium dan bismut.

"Total yang bisa diproduksi kira kira sampai 50-60 ton tergantung pada kadar bijih yang ditambang. Di samping itu juga tentu perak yang lebih dari 200 ton per tahun dan platinum 30 kg dan ada palladium 375 kg per tahun dan ada juga mineral lainnya selenium dan bismut juga," kata dia dalam acara penandatanganan jual beli emas batangan di Jakarta, dikutip Jumat (08/11/2024).

Lebih lanjut, Tony mengatakan bahwa PMR ini merupakan bukti bahwa PTFI serius melakukan peningkatan nilai tambah dalam negeri.

"Kita bersama Antam telah terjadi kesepakatan diskusinya engga alot tapi agak panjang karena dua duanya punya kepentingan yang sama ruang lingkupnya kira kira 30 ton yang akan di offtake kalau antam butuh lebih kami juga siap," ujarnya.

Seperti diketahui, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) resmi membeli 30 ton emas batangan dari smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur. Hal ini diperkirakan akan menghemat devisa negara hingga ratusan triliun rupiah.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, menjelaskan bahwa kolaborasi antara kedua anak perusahaan MIND ID ini sangat penting. Sebab dengan tersedianya bahan baku emas dalam bentuk ingot dalam negeri, Antam tidak perlu lagi melakukan impor.

"Antam itu biasanya mengimpor bahan baku emas berupa ingot dalam jumlah fenomenal angkanya ratusan triliun. Tapi Insya Allah ke depan dengan sinergi ini Indonesia akan menghemat devisa karena tidak lagi harus importasi bahan baku usaha logam mulianya Antam," kata dia di tempat yang sama.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kronologi Investree Pailit Hingga Harga Emas Cetak Rekor Baru

Next Article RI Rugi Rp 967,67 Miliar Gegara WNA China Gasak Tambang Emas Ilegal

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|