Adaro Andalan Indonesia Mau IPO, Incar Dana Hingga Rp 4,59 T

1 month ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha Adaro Energy yang bergerak dibidang batu bara, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan melepas sebanyak banyaknya 778.689.200 saham atau sebesar 10% dari modal yang ditempatkan perseroan dalam IPO ini.

Mengutip keterbukan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 4.590 sampai Rp 5.900 per saham dengan book building mulai 12 November 2024 - 18 November 2024.

Sehingga nantinya, AAI akan mendapatkan dana degar sekitar Rp 3,57 hingga Rp 4,59 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 35,74 sampe Rp 45,94 triliun.

Sebagai informasi, AAI merupakan perusahaan induk yang memiliki perusahaan anak yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya, antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi.

Wilayah operasional Grup Perseroan meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.

Saat ini, Grup Perseroan memiliki 7 (tujuh) aset pertambangan batu bara termal yaitu AI, LSA, SCM, PCS, MIP, PC dan RC. Dari ketujuh aset tersebut, 5 diantaranya, yaitu AI, LSA, SCM, PCS yang seluruhnya terletak di Kalimantan Selatan dan MIP yang terletak di Sumatera Selatan sudah beroperasi, sedangkan 2 aset lainnya yaitu PC dan RC yang terletak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah saat ini belum beroperasi karena masih dalam tahap pengembangan.

Berdasarkan Laporan Cadangan dan Sumber Daya JORC yang disusun oleh PT Quantus Consultants Indonesia (QCI), konsesi AI, LSA, PCS, SCM, dan MIP memiliki estimasi cadangan batu bara per 30 Juni 2024 sebesar 917,4 juta ton, dengan sumber daya sebesar 4.102 juta ton. Per 30 Juni 2024, Grup Perseroan memproduksi batu bara termal sebesar 32,74 juta ton.

Sebagai perusahaan pertambangan batu bara yang terintegrasi secara vertikal, Perseroan memiliki Perusahaan Anak yang bergerak di bisnis logistik yang meliputi angkutan tongkang dan pemuatan kapal batu bara, pengangkutan BBM, pengerukan dan pemeliharaan alur sungai, bongkar muat, operasi pelabuhan di darat dan laut, dan pemeliharaan dan perbaikan tongkang untuk memastikan bahwa batu bara tiba di lokasi pemuatan kapal ataupun lokasi pelanggan menurut jadwal, spesifikasi dan kualitas yang disepakati.

Selanjutnya, sebagai upaya untuk melengkapi bisnis pertambangan batu bara Grup Perseroan, Perseroan juga memiliki bisnis-bisnis pendukung melalui Perusahaan Anaknya yang bergerak di bisnis pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, dan pengembangan dan teknologi informasi.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Newport Marine Services (BOAT) Segera IPO, Begini Prospeknya!

Next Article BRI Danareksa Bakal Bawa 2-3 IPO di Kuartal IV, Nilainya Segini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|