Adu Kuat Pendukung Presiden, Massa Blokir Jalan-Lalu Lintas Lumpuh

2 months ago 24

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

18 October 2024 17:05

Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berkumpul di blokade jalan yang mereka buat sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce, di Parotani, Bolivia, 16 Oktober 2024. (REUTERS/Patricia Pinto)

Pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales menggelar aksi blokade jalan di Parotani, Bolivia, Rabu (16/10/2024), sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce. Ini merupakan kali kedua mereka memblokir jalan dalam minggu ini, memprotes terhentinya dialog pemerintah dan penyelidikan terhadap Morales. (REUTERS/Patricia Pinto)

Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berkumpul di blokade jalan yang mereka buat sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce, di Parotani, Bolivia, 16 Oktober 2024. (REUTERS/Patricia Pinto)

Para pengunjuk rasa, mayoritas petani dari wilayah tengah Cochabamba, menempatkan batu dan truk untuk memblokir lalu lintas di jalan-jalan sekitar kota Parotani, salah satu daerah yang paling terdampak protes, menurut laporan media setempat. (REUTERS/Patricia Pinto)

Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berkumpul di blokade jalan yang mereka buat sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce, di Parotani, Bolivia, 16 Oktober 2024. (REUTERS/Patricia Pinto)

Pemblokiran jalan menyebabkan terjadinya kemacetan yang parah. Kendaraan terjebak di seluruh jalur, sehingga membuat lalu lintas terhenti. Para pengunjuk rasa menuntut akses bahan bakar dan langkah-langkah pengendalian kenaikan harga agrokimia. (REUTERS/Patricia Pinto)

Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berkumpul di blokade jalan yang mereka buat sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce, di Parotani, Bolivia, 16 Oktober 2024. (REUTERS/Patricia Pinto)

Protes itu memaksa penumpang meninggalkan bus dan kendaraan, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sambil membawa tas dan koper. David Vizaga, sekretaris eksekutif Federasi Yungas Chapare, juga mengecam upaya pemerintah menangkap mantan presiden Evo Morales, menuduhnya dengan tuduhan yang tidak konstitusional, tidak adil, dan palsu. (REUTERS/Patricia Pinto)

Para pendukung mantan Presiden Bolivia Evo Morales berkumpul di blokade jalan yang mereka buat sebagai protes terhadap pemerintahan Presiden Luis Arce, di Parotani, Bolivia, 16 Oktober 2024. (REUTERS/Patricia Pinto)

Kejaksaan Bolivia sedang menyelidiki Morales atas tuduhan pemerkosaan, perdagangan manusia, dan penyelundupan orang, dalam kasus yang melibatkan anak di bawah umur. (REUTERS/Patricia Pinto)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|