Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mendukung program pendalaman pasar keuangan di Indonesia dengan meluncurkan instrumen Derivatif Hedging menggunakan suku bunga Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) yaitu Overnight Index Swap (OIS) dan Cross Currency Swap (CCS).
Di ruang kerjanya, Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono, mengatakan bahwa IndONIA berperan sebagai benchmark rate pasar uang, yakni cerminan suku bunga yang terjadi di pasar uang, yang dihitung secara periodik, tersedia dan dapat digunakan oleh para pelaku pasar sebagai referensi seperti penetapan suku bunga pinjaman, penetapan harga instrumen keuangan, dan pengukuran kinerja instrumen keuangan.
"Melalui penggunaan Indonesia Overnight Index Average (IndONIA), ruang suku bunga untuk pembiayaan dapat lebih kompetitif, baik di transaksi antar bank maupun pada nasabah," ungkap Ony.
Lebih lanjut Ony menjelaskan bahwa dengan tambahan variasi produk derivatif menggunakan suku bunga IndONIA diharapkan dapat membantu pihak counterparty dan nasabah dalam mengelola risiko suku bunga dan juga nilai tukar.
Bank Indonesia juga telah meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing Indonesia (BPPU) 2030 yang merupakan roadmap untuk menavigasi arah pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing (PUVA) yang modern dan maju untuk periode 2025-2030. Di mana terdapat penguatan pelaksanaan market making OIS dan pembentukan harga acuan tenor non-overnight (term rate) di pasar uang dengan referensi IndONIA dan OIS Curve.
Overnight Index Swap (OIS) merupakan kontrak/perjanjian antara dua pihak untuk mempertukarkan aliran suku bunga dalam rupiah secara periodik selama masa kontrak atau di akhir masa kontrak berdasarkan jumlah nosional (principal) tertentu yang perhitungannya menggunakan basis bunga harian (daily compounding).
Bank yang melakukan transaksi derivatif suku bunga rupiah berupa transaksi overnight index swap dapat mengacu pada IndONIA.
Sedangkan Cross Currency Swaps merupakan produk lindung nilai (hedging) atas risiko suku bunga dan mata uang dengan mekanisme kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan pertukaran pokok dan suku bunga dalam dua mata uang yang berbeda selama periode tertentu.
Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh nasabah atau counterparty yang memiliki mismatch jenis valuta pendapatan dengan pengeluaran.
(adv/adv) Next Article Pembayaran Digital Berpotensi Besar, Ini Kesuksesan FEKDI X KKI 2024