Bangkok, CNBC Indonesia - PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) menargetkan menjadi top 15 bank terbesar di Indonesia. Hal ini ditegaskan Direktur Utama dari Bank Masion, Kasemsri Charoensiddhi, saat berbincang dengan CNBC Indonesia, dikutip Jumat (18/10/2024).
Di langkah awal, Bank Maspion menargetkan diri untuk menjadi bank terbesar di Jawa Timur. Setelahnya, dalam lima hingga enam tahun ke depan, bank memiliki visi masuk ke dalam 15 besar bank di RI.
Charoensiddhi mengatakan pada awal mula KBank masuk ke BMAS, bank asal Thailand ini melihat Jakarta sebagai wilayah dengan persaingan yang terlalu sengit. Oleh karena perusahaan pun mengincar kota besar lain seperti Surabaya.
"Karena itu kami berupaya berpikir tentang sesuatu jadi kami bisa mendapat misi kami. Salah satunya menjadi bank terbesar di Jawa Timur," tambahnya.
Kemudian seiring dengan perkembangan dan juga konektivitas regional yang tumbuh, Bank Maspion pun membidik target baru, yakni masuk dalam daftar 15 bank terbesar di Indonesia hingga enam tahun ke depan.
Dia menambahkan sejumlah strategi telah disiapkan, seperti memperkuat sektor corporate banking yang memang menjadi strategi bisnis Bank Maspion sejak lama dan meningkatkan segmen komersial.
"Kita sudah siapkan business plan untuk menjadi top-15. Kami sudah menghitung angka dan tampaknya itu bisa dicapai, meski ini merupakan sesuatu sangat agresif," ujarnya lagi.
Bank Maspion pun selanjutnya akan fokus ke segmen korporasi. "Karena ini menjadi tiket untuk kami menjadi bank yang lebih besar," tambahnya.
"Dan juga dalam hal segmen komersial, di sinilah Bank Maspion juga saat ini berada... kami akan mendukung mereka dan meningkatkan leverage lebih lanjut... Kami perlu meningkatkan sumber daya manusia di segmen perbankan komersial terutama untuk berdiskusi dengan nasabah. Ini menjadi satu cara agar kita bisa mencapai target."
Terkait kemungkinan kolaborasi dengan perusahaan rintisan atau ekosistem terkait, ia mengindikasikan tengah melakukan itu. Namun, menurut Charoensiddhi, Bank Maspion masih perlu memahami pasarnya terlebih dahulu untuk memperluas bisnis.
"Kami saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa. Ini seperti eksperimen, karena kami perlu memahami pasar terlebih dahulu untuk mungkin memperluas jangkauan kredit konsumen ritel atau kredit UKM melalui saluran digital, jadi kami mulai melakukan inisiatif pada penyaluran loan, dengan beberapa fintech yang sudah ada," jelasnya.
Sebagai informasi, saham Bank Maspion dimiliki oleh bank raksasa Thailand, Kasikornbank Public Company Limited (KBank) sebanyak 84,55%. Hingga kuartal kedua (Q2) 2024, total ekuitas Bank Maspion telah mencapai Rp 6,8 triliun dan masuk dalam 30 bank besar di Indonesia.
Adapun Bank Maspion per Agustus 2024 memiliki total aset Rp22,43 triliun. Dengan demikian, Bank Maspion membutuhkan tambahan aset lebih dari Rp110 triliun untuk mencapai target masuk dalam daftar 15 bank terbesar di Indonesia.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham Perbankan Big Caps Semringah, Prospek Masih Cerah?
Next Article KB Bank Sediakan Fasilitas Kredit Rp 700 M ke Mayapada Healthcare