Begini Kata Pengamat soal Trump Mau 'Ambil Alih' Gaza, Tegaskan Ini

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, buka suara soal rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu soal mengambil alih Gaza dan merelokasi rakyat Palestina ke sejumlah negara tetangga. Hal ini disampaikan dalam pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2025).

Dalam pernyataannya, Hikmahanto menyebut proposal pengambilalihan Gaza sangat absurd karena mencabut hak rakyat Palestina untuk berada di Gaza. Hal ini menurutnya sangat berpihak pada Israel dan berpotensi melanggar hukum internasional.

"Mencabut hak rakyat Palestina karena ini tidak dikonsultasikan pada rakyat Palestina bahkan memaksa agar rakyat Palestina keluar dari tanah mereka. Paksaan tidak menggunakan senjata tapi berupa pemanis untuk membangun kembali Gaza," ujar Hikmahanto.

"Bahkan bila dikosongkan dari rakyat Palestina, bukannya tidak mungkin Israel akan membuka pemukiman baru bagi warganya di Gaza dan tanah Palestina pun akan semakin hilang."

Hikmahanto kemudian memaparkan bahwa hal ini tetap melanggar hukum internasional dan resolusi meskipun alasannya untuk melenyapkan milisi Hamas, yang menguasai Gaza dan berperang selama ini dengan Israel.

"Pertama, terkait larangan pemerintah untuk memaksa masyarakat keluar dari tempat kehidupannya sehari-hari. Kedua, bisa diklasifikasi sebagai penghilangan atas suatu etnis atau ethnic cleansing," tegasnya.

"Terakhir sama sekali tidak mengindahkan berbagai resolusi di PBB yang menegaskan Gaza adalah tanah rakyat Palestina dan oleh karenanya, ide absurd Presiden Trump harus ditentang oleh Pemerintah Indonesia dan semua komponen masyarakat di Indonesia."

Sebelumnya, Trump mengatakan AS akan mengambil alih Gaza untuk "kepemilikan jangka panjang" atas wilayah pesisir Palestina itu. Dirinya mengklaim hal tersebut akan menciptakan ribuan lapangan kerja.

"Saya melihat posisi kepemilikan jangka panjang, dan saya melihatnya membawa stabilitas besar ke bagian Timur Tengah itu dan mungkin seluruh Timur Tengah," kata Trump kepada wartawan selama konferensi pers di Gedung Putih.

"Ini bukan keputusan yang dibuat dengan mudah, semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan AS memiliki sebidang tanah itu," tambahnya.

Atas keinginan ini, PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah Trump mengambil alih wilayah Palestina di Jalur Gaza dapat 'mengubah sejarah'. Pada konferensi pers bersama di Gedung Putih, Netanyahu mengatakan bahwa gagasan ini 'perlu diperhatikan' dan menambahkan bahwa itu adalah 'sesuatu yang dapat mengubah sejarah'.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mengejutkan! Trump Sebut AS Akan Ambil Alih Gaza

Next Article Video: AS Dituding Terlibat Serangan Israel ke Iran, Ini Kata Pengamat

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|