Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah serius dalam menyiapkan rencana dalam memberikan tunjangan hari raya (THR) lebih cepat. Namun, kalangan pelaku usaha mengaku keberatan dengan rencana ini terutama di sektor perhotelan yang secara musiman mengalami penurunan okupansi atau tingkat kunjungan.
"Pastinya kesulitan karena mendadak. Kita kan low okupansi pas puasa," kata Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/2/2025).
Ada kekhawatiran pengusaha perhotelan kesulitan untuk menunaikan kewajibannya, terutama memberikan THR di awal bulan. Pasalnya di momen tersebut biasanya masyarakat lebih berfokus untuk berpuasa di rumah sehingga jarang yang staycation di hotel.
"Itu bisa aja, tapi yang paling umum karena puasa itu awal bulan, jadi bebannya double. Yang ringan itu kalau puasa tengah bulan," sebut Maulana.
Foto: Edward Ricardo
THR PNS
Sebagian pelaku usaha ada yang mulai menyiapkan pembayaran THR mulai saat ini, namun itu terbatas bagi perusahaan yang memiliki kemampuan dalam arus kas.
"Kalau yang punya cashflow cukup ya aman," sebut Maulana.
Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan Yassierli membuka peluang agar tunjangan hari raya (THR) bisa diberikan lebih cepat. Hal ini bakal menjadi pembahasan sebelum memasuki bulan Ramadhan.
"Ya itu kita akan bahas. Yang jelas kalau terkait dengan THR tentu kami ingin memastikan bahwa pemerintah itu menjamin," katanya di gedung DPR usai rapat kerja dengan Komisi IX dikutip Rabu (5/2/2025).
Namun pemerintah tidak bisa memutuskan kebijakan ini sendiri, melainkan harus ada kesepakatan dengan kalangan pekerja serta pelaku usaha. Pasalnya, pengusaha yang bakal memberikan THR ini kepada para pekerja.
"Kami harus membahas usulan ini terlebih dahulu dalam Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit agar memenuhi unsur partisipasi bermakna. Pemerintah memastikan aspirasi pekerja terakomodasi dalam pengaturan THR tahun ini," ujar Yassierli.
(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pemerintah Mau Hemat Anggaran, Pengusaha Hotel "Menjerit"
Next Article Video: Pemerintah Mau Hemat Anggaran, Pengusaha Hotel "Menjerit"