Benci tapi Rindu AS untuk Israel, Berikan Hadiah dan Hukuman Sekaligus

2 months ago 23

Jakarta, CNBC Indonesia - Mendekati masa akhir jabatannya, langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kepada Israel terus menjadi sorotan. Hal ini disebabkan bagaimana pemimpin negara adidaya itu mengisyaratkan pemberian bantuan dan juga hukuman secara sekaligus bagi Israel, yang saat ini sedang berperang di Lebanon dan Gaza.

Mengutip Reuters, Kamis (17/10/2024), Pemerintahan Biden mengumumkan bahwa mereka akan mengirim sekitar 100 tentara ke Israel bersama dengan sistem anti rudal AS yang canggih, THAAD. Hal ini terjadi saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan langkah balasan terhadap Iran, yang telah menembakan ratusan rudal ke Negeri Yahudi itu.

Di sisi lain, Gedung Putih juga mengirimkan surat kepada Israel pada hari Minggu yang memperingatkan bahwa Negeri Zionis itu harus mengambil langkah-langkah pada bulan berikutnya untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza atau menghadapi potensi pembatasan bantuan militer AS.

Aaron David Miller, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan bahwa pendekatan 'wortel dan tongkat' Pemerintahan Biden adalah bukti bagaimana AS terus menarik ulur dukungannya terhadap Israel. Pasalnya, Biden merupakan pihak yang khawatir akan serangan balik Israel terhadap Iran.

"Hampir tidak terbayangkan bagi saya saat kita mendekati kemungkinan eskalasi yang parah dan serius, respons Israel dan apa yang akan dilakukan Iran sebagai balasannya, bahwa pemerintahan ini dapat mempertimbangkan sesuatu seperti pembatasan atau pengkondisian sistem militer yang serius," katanya.

Ancaman Biden terhadap Israel

Biden sendiri telah memprioritaskan pertahanan Israel sejak militan Hamas memicu perang dengan menewaskan sekitar 1.200 orang di negara itu pada 7 Oktober 2023. Ia pun menolak untuk menghentikan aliran senjata ke Israel, meskipun ada protes dari sesama Demokrat karena perang Israel di Gaza menewaskan 42.000 warga sipil.

Pemerintah AS pun pada bulan April menuntut perlindungan yang lebih baik bagi warga sipil dan pekerja bantuan di Gaza, yang menurut pejabat AS menyebabkan peningkatan sementara dalam aliran bantuan ke wilayah tersebut.

Namun, surat hari Minggu tampaknya menjadi ultimatum paling jelas bagi pemerintah Netanyahu sejak konflik Gaza dimulai, yang menguraikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil Israel dalam waktu 30 hari, termasuk memungkinkan minimal 350 truk berisi bantuan memasuki Gaza per hari.

"Hal ini meningkatkan kemungkinan Washington membuat Israel tidak memenuhi syarat untuk menerima senjata AS karena pembatasannya terhadap pengiriman bantuan," kata John Ramming Chappell, penasihat hukum dan advokasi di Center for Civilians in Conflict.

Netanyahu mengadakan pertemuan darurat pada hari Rabu untuk membahas perluasan bantuan kemanusiaan ke Gaza, kata tiga pejabat yang menghadiri diskusi tersebut. Bantuan juga disebutkan kemungkinan akan segera meningkat ke wilayah kantong Palestina itu.

THAAD dan Iran

Perluasan bantuan ini pun disebut sumber Israel menjadi salah satu pertimbangan agar mendapatkan senjata THAAD milik AS. Hal ini memang sejalan dengan strategi Washington yang bertujuan mempengaruhi cara Tel Aviv melakukan operasi militer.

"AS benar-benar 'terlibat' dengan menempatkan pasukan AS di Israel, yang baru 2 minggu lalu menjadi sasaran 180 rudal balistik Iran," kata seorang mantan pejabat pertahanan.

Sementara itu, Biden juga telah menolak wacana serangan Israel terhadap situs nuklir Iran. Hal ini diketahui telah menimbulkan kekhawatiran tentang serangan terhadap situs energi.

"Ini (THAAD) mungkin umpan untuk mencoba membujuk Israel agar tidak bertindak besar. Dan, Anda tahu, Anda tidak mengirim aset bernilai miliaran dolar tanpa syarat apa pun," kata Thomas Karako, direktur proyek pertahanan rudal di Pusat Studi Strategis dan Internasional.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video:AS Ancam Setop Kirim Senjata Jika Israel Tak Benahi Kondisi Gaza

Next Article AS dan Israel Saling Tuding, Ribut soal Senjata 'Rahasia'

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|