Bitcoin Tembus Rekor Harga Tertinggi Baru US$ 93.000

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung bergerak melemah hari ini (14/11/2024) pasca melambung tinggi di tengah berbagai sentimen positif yang ada.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (14/11/2024) pukul 06:04 WIB, pasar kripto cenderung melemah. Bitcoin naik 1,34% ke US$89.416,88 dan secara mingguan masih berada di zona positif 18,2%.

Ethereum terdepresiasi 3,19% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan naik 15,89%.

Dogecoin melemah 0,82% secara harian sedangkan dalam sepekan melonjak 95,45%.

Begitu pula dengan XRP yang tergelincir 4,35% dalam 24 jam terakhir meskipun dalam tujuh hari terakhir melambung tinggi 26,14%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 0,36% ke angka 3.237,21 Open interest terdepresiasi 0,53% di angka US$98,09 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 86 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari coindesk.com, setelah beberapa kali terpantul dari level US$90.000 sebelumnya pada awal pekan ini, bitcoin (BTC) berhasil menembus resistansi tersebut pada jam pagi waktu AS pada hari Rabu. Setelah menembus level tersebut, kenaikan lebih lanjut terjadi, dengan harga cepat melampaui US$93.000.

Terobosan di atas level harga kunci ini terjadi tepat saat pasar tradisional AS dibuka pukul 9:30 pagi ET, yang menunjukkan bahwa permintaan kuat dari investor AS mendorong harga lebih tinggi.

Indeks Coinbase Premium Bitcoin, yang merupakan indikator penting dari permintaan di AS, telah melonjak ke 0,2, level tertinggi sejak April, menurut data dari CryptoQuant. Hal ini menyoroti tekanan beli yang sangat besar dari para pelaku pasar di AS.

Tidak sampai disitu, dana yang diperdagangkan di bursa AS (ETF Bitcoin Spot) juga tampak terjadi inflow yang cukup besar. Pada 12 November 2024, tercatat inflow sebesar US$817,5 juta dan data pada pagi hari ini (untuk periode 13 November 2024) tampak kembali terjadi inflow sebesar US$73,6 juta.

Namun beberapa kripto tampak terjadi penurunan akibat dari aksi profit taking yang dilakukan investor.

Aksi ini membuat pasar kripto berpotensi terjadi koreksi terlebih dahulu untuk sementara waktu sebelum kembali lagi melanjutkan reli.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prospek Emiten Sektor Kesehatan di Momentum HKN

Next Article Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|