Bos BRI Bicara Dampak Perang Dagang Usai Trump Menang Pemilu AS

3 months ago 41

8000 hoki ID web Slots Maxwin Myanmar Terbaru Gampang Scatter Non Stop

hokikilat.com List Platform web Slots Maxwin Thailand Terbaik Mudah Menang Full Online

1000hoki Data Akun server Slots Gacor Myanmar Terbaik Mudah Lancar Menang Full Non Stop

5000 hoki List Demo server Slots Maxwin Singapore Terbaru Mudah Scatter Online

7000 hoki Akun web Slots Maxwin Indonesia Terbaik Mudah Scatter Terus

9000hoki Data Situs website Slot Gacor Philippines Terbaru Mudah Lancar Jackpot Full Online

Alternatif Login situs Slots Gacor basis Vietnam Terkini Sering Win Non Stop

Idagent138 Daftar Akun Slot Anti Rungkad Online

Luckygaming138 Id Slot Game Terpercaya

Adugaming Slot Game

kiss69 login Id Slot Game Online

Agent188 Daftar Akun Slot

Moto128 Id Slot Gacor Terpercaya

Betplay138 login Slot Online

Letsbet77 Id Slot Maxwin Online

Portbet88 login Slot Gacor Terbaik

Jfgaming Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Mg138 Slot Anti Rungkad Terbaik

Adagaming168 Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya

Kingbet189 Daftar Id Slot Anti Rungkad Online

Summer138 Akun Slot Gacor

Evorabid77 Daftar Slot Game Terbaik

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyoroti terpilih kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, kebijakan Trump yang protektif akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

"Makanya kita juga mesti hati-hati kalau ternyata Amerika protektif dan oleh China dibalas juga dengan perang dagang seperti yang lalu di era Donald Trump, yaitu dampaknya cukup signifikan terhadap kita," ujarnya dalam agenda RDP DPR RI Komisi VI di Jakarta, Rabu (13/11).

Sunarso menjabarkan, hubungan dagang antara Indonesia dan China lebih kuat dibandingkan dengan Amerika. "Di mana indeks korelasinya itu 0,351. Sementara dengan Amerika itu turun menjadi 0,347. Artinya setiap kenaikan ataupun penurunan pertumbuhan ekonomi di China itu lebih berpengaruh signifikan terhadap kita daripada perubahan kenaikan ataupun penurunan pertumbuhan ekonomi di Amerika," imbuhnya.

Sunarso menyebut, hal tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh di bawah 5%.

"Karena itu akan kira-kira pertumbuhan ekonomi kita hanya dapat 4,6% sampai 4,9% saja. Ini analisa kita seperti ini. Makanya ini yang perlu kita antisipasi," ucapnya.

Sunarso menjabarkan, perseroan telah membuat simulasi dengan memitigasi kebijakan protektif tersebut yang akan memberikan kontraksi pada perdagangan Amerika secara global sekitar 8,5%.

"Dan itu dampaknya nanti adalah terhadap negara-negara yang kita anggap mitra dagangnya. Itu sebenarnya yang paling utama dari sini," ucapnya.

Sunarso melanjutkan, inflasi AS kemungkinan akan meningkat yang selanjutnya direspon oleh bank sentral AS, The Fed terhadap keputusannya untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Pertanyaannya adalah apakah suku bunga sekarang ini, kalau dulu kan punya ruang untuk itu karena memang suku bunganya masih rendah. Sekarang suku bunganya sudah tinggi. Apakah kalau nanti terjadi inflasi gara-gara terlalu protektif ini akan direspon dengan suku bunga? Nah itu yang kita masih tanda tanya. Mungkin barangkali ada cara yang lain, kita nggak tahu," jelasnya.

Sunarso melanjutkan lebih jauh, jika kebijakan pemerintah Amerika cenderung protektif, maka yang perlu diperhatikan adalah retaliasi terkait sikapnya terhadap China.

"Ini kita sudah buat, dampaknya terhadap Indonesia. Kalau ternyata China membalas dengan perang dagang, China saja, itu akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi kita itu hanya sekitar 4,7% sampai 5,03%," ungkapnya.

"Tapi kalau nanti negara-negara lain rame-rame membalas proteksionisme Amerika, itu dampaknya lebih buruk lagi," pungkasnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan BRI Tutup Kantor Cabang & Majukan AgenBRIlink

Next Article Mantap! Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO dari Finance Asia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|