Tangerang, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja optimistis momentum belanja besar pada akhir 2024 hingga awal 2025 akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional kembali ke angka 5%.
Selain itu, dia menilai Pilkada serentak juga akan memberikan angin segar tambahan di Q4-2024. Kemudian, setelahnya ada Natal dan Tahun Baru yang selalu menjadi peak season bagi industri ritel. Sementara di Q1-2025, Imlek, Ramadhan, dan Idul Fitri akan kembali menggenjot konsumsi masyarakat.
Dengan adanya sederet momen itu, Alphonzus meyakini konsumsi masyarakat akan meningkat secara signifikan. Menurutnya, momentum Pilkada pada 27 November 2024 tidak hanya meningkatkan partisipasi demokrasi tetapi juga memperkuat daya beli masyarakat melalui berbagai program diskon di pusat perbelanjaan.
"Jadi Q4-2024 dan Q1-2025 kami optimis. Sebetulnya kan di luar tahun 2024, itu kan cuma ada Natal dan Tahun Baru, tetapi tahun ini ditambah di November sudah ada Pilkada. Jadi ini akan menambah faktor pendorong konsumsi masyarakat, karena ada Pilkada di November tanggal 27. Jadi kami lebih optimis lagi," kata Alphonzus dalam Konferensi Pers KlingKing Fun di Tangerang, Banten, Jumat (15/11/2024).
Selain itu, momen Pilkada serentak pada 27 November 2024 merupakan hari kejepit, atau jatuh pada hari Rabu. Menurutnya, karena jatuh di hari kejepit itulah konsumsi rumah tangga bisa meningkat mencapai 20-30%. Alphonzus menilai hari kejepit memberikan keuntungan tersendiri bagi mal dan pusat perbelanjaan.
Foto: Sejumlah pengunjung mal melintas disejumlah tenant di Mal Ciputra, Jakarta, Senin, (7/10/2024). Mal Ciputra Jakarta kembali melayani para pengunjung meskipun masih dengan beberapa keterbatasan dan kebijakan khusus. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah pengunjung mal melintas disejumlah tenant di Mal Ciputra, Jakarta, Senin, (7/10/2024). Mal Ciputra Jakarta kembali melayani para pengunjung meskipun masih dengan beberapa keterbatasan dan kebijakan khusus. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Mudah-mudahan tingkat kunjungan (ke Mal dan Pusat Perbelanjaan) saya kira pasti akan meningkat, karena 27 November itu adalah hari Rabu, hari kejepit. Jadi kalau untuk pusat perbelanjaan itu lebih baik hari kejepit daripada long weekend atau long holiday. Kalau long weekend atau long holiday masyarakat itu keluar kota," ujarnya.
Melihat tren ini, Alphonzus yakin kunjungan ke pusat perbelanjaan akan meningkat drastis, yang akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional kembali ke level di atas 5%.
"Jadi kami yakin harusnya Q4-2024 dan Q1-2025 harusnya di atas 5%. Itu sudah kami optimis begitu," pungkasnya.
Perlu diketahui, perekonomian Indonesia hingga kuartal III-2024 telah menunjukkan sinyal adanya tekanan daya beli masyarakat RI. Hal ini tercermin dari data PDB yang tumbuh di bawah 5% pada kuartal III-2024 hingga kontraksi PMI Manufaktur selama 4 bulan beruntun serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia Oktober 2024 yang merosot ke level 121,1.
(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ekonomi RI Masih Loyo, Ini PR Untuk Presiden Prabowo Subianto
Next Article Video: Indonesia Shopping Festival Hadir Lagi, Ini Bocoran APPBI!