China Pangkas Suku Bunga, Bursa Asia Bergerak Beragam

3 weeks ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia bergerak beragam pada awal perdagangan, merespons keputusan bank sentral China (PBoC) untuk memangkas suku bunganya demi mendorong perekonomian. China merupakan mitra dagang bagi sebagian besar negara di Asia.

Hang Seng Index Hong Kong dan S&P/ASX 200 Australia dibuka di zona hijau, sementara tiga indeks lainnya harus terperosok.

Bank sentral China (PBoC) memangkas suku bunga acuan pinjaman seperti yang diantisipasi pada penetapan bulanan pada hari Senin, menyusul penurunan suku bunga kebijakan lainnya bulan lalu sebagai bagian dari paket langkah stimulus untuk menghidupkan kembali perekonomian.

Suku bunga pinjaman pokok (LPR) satu tahun diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 3,10% dari 3,35%, sementara LPR lima tahun dipotong dengan margin yang sama menjadi 3,6% dari 3,85% sebelumnya. Suku bunga pinjaman terakhir dipotong pada bulan Juli.

Gubernur Bank Rakyat China (PBOC) Pan Gongsheng mengatakan pada forum keuangan minggu lalu bahwa suku bunga pinjaman akan turun sebesar 20 hingga 25 basis poin pada tanggal 21 Oktober.

PBOC mengumumkan pemotongan rasio persyaratan cadangan bank sebesar 50 basis poin dan suku bunga repo terbalik tujuh hari acuan sebesar 20 basis poin pada tanggal 24 September, memulai stimulus paling agresif sejak pandemi yang mencakup langkah-langkah untuk mendukung sektor properti yang sedang terpuruk dan meningkatkan konsumsi.

PBoC juga menawarkan pinjaman kepada perusahaan melalui bank komersial dengan suku bunga hanya 2,25% untuk membiayai pembelian kembali saham. 800 miliar yuan (US$112 miliar) yang dijanjikan di kedua skema tersebut kira-kira setara dengan 3% dari kapitalisasi pasar saham yang diperdagangkan di daratan utama, menurut perhitungan Morgan Stanley.

Stimulus tersebut demi menarik perhatian investor asing sehingga mendorong pasar saham China menjadi lebih menarik. Pasar saham yang lebih kuat secara berkelanjutan akan membantu Xi Jinping dalam menstabilkan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.


CNBC Indonesia Research

[email protected]


(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an

Next Article Bursa Asia Melemah Meski Ada Ekspetasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|