Jakarta, CNBC Indonesia - Pertamina New & Renewable Energy (NRE), Subholding Power & New Renewable Energy Pertamina, meminta adanya batas wajib pasok untuk domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) dari produksi molase atau tetes tebu di dalam negeri.
Alasannya, molase digunakan sebagai bahan baku untuk bioetanol sebagai campuran untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin. Bila pemanfaatan bioetanol sebagai bahan bakar kendaraan semakin masif, maka ini bisa berdampak pada pengurangan emisi dan jumlah impor BBM.
Namun sayangnya, menurut CEO Pertamina NRE John Anis, produksi molase di dalam negeri justru lebih banyak disalurkan untuk ekspor dibandingkan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Salah satu yang menjadi pemicu banyaknya ekspor molase adalah lantaran harga yang didapatkan oleh pengusaha dari penjualan molase yang diekspor terhitung lebih tinggi dibanding bila harus dijual di dalam negeri.
"Molase yang ada sekarang kebanyakan diekspor. Nah ini memang harga ekspor itu cukup tinggi, sehingga kalau kami pun menggunakan molase yang ada di Indonesia dengan harga ekspor sudah pasti tidak akan ekonomis lagi," ungkapnya dalam acara Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Melirik skema yang diberlakukan pada komoditas batu bara, gas, hingga minyak yang diberlakukan kebijakan DMO demi memastikan pasokan untuk dalam negeri terpenuhi, John pun mengusulkan agar produksi molase di Indonesia harus diberlakukan DMO.
Tujuannya, lanjut John, adalah untuk membuat harga jual molase di dalam negeri menjadi kompetitif dibandingkan dengan harga untuk ekspor.
"Di batu bara ada DMO, di gas ada DMO, di minyak ada DMO. Saya rasa wajar lah di molase juga kita punya DMO sehingga harganya bisa kompetitif," tegasnya.
John mengatakan bahwa usulan kebijakan DMO untuk molase di Indonesia sudah disampaikan oleh pihaknya kepada pemerintah. Dengan begitu, dia berharap pemerintah bisa mendukung usulan tersebut untuk mengembalikan keekonomian harga molase di dalam negeri.
"Nah ini pun kami sudah menyampaikan ke pemerintah mendapatkan dukungan," tutupnya.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Urgensi RI Kejar Target Wujudkan Swasembada Energi
Next Article Video: Pertamina NRE Siapkan Capex 98 T Untuk Kembangkan EBT