Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto telah melantik eks Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Kaharuddin Jenod Daeng Manyambeang untuk mendampingi Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Wakil Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2024). Pelantikan diawali dengan pembacaan Keputusan Presiden no 142 P tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.
Dilansir dari buku "Jejak Penjaga Zaman Cerita Para Tokoh Dalam Berbagai Peristiwa Mengalahkan Kegagalan yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan", Kaharuddin lahir di Surabaya pada 14 Maret 1971.
Ia mengawali pendidikannya dengan memasuki sekolah dasar di Surabaya, dilanjutkan ke Makassar karena orang tuanya pindah. Ayahnya, Otjan Daud Djenod Daeng Malladja, adalah seorang prajurit TNI. Sedangkan Ibunya, Roseline Daud, berdarah Madura Jawa.
Kecintaannya pada kapal sudah ada sejak kecil. Suatu hari, Kahar pernah diberi sebatang bambu oleh pamannya. Ia diminta untuk membuat layang-layang. Namun, Kahar justru menyisir bambu itu menjadi bilah-bilah tipis dan ia rangkai menjadi pesawat terbang tiga dimensi. Begitulah kecintaan Kahar yang begitu besar terhadap kapal.
Usai SMA, Kahar melanjutkan studinya ke perguruan tinggi untuk mengejar mimpinya membuat kapal. Kahar paham, tanpa pendidikan tinggi, tak mungkin ia bisa meraih mimpinya itu. Lolos Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Kahar masuk ke Jurusan Arsitektur, Universitas Hasanuddin.
Belum genap tiga bulan menempuh studi di arsitektur, Kahar memutuskan keluar karena masalah ospek (orientasi pengenalan kampus) dengan seniornya. Pada waktu ospek, karena tak tahan disiksa oleh senior, Kahar pun melawan. Akibatnya, ketika masuk laboratorium untuk praktikum, Kahar diboikot oleh seniornya. Dia kemudian memutuskan untuk keluar.
Lepas dari sana, Kahar mengikuti UMPTN lagi. Demi cita-citanya membuat kapal, ia mendaftar dan lulus di jurusan Penerbangan ITB. Saat ia menempuh semester awal di ITB, BPPT mengumumkan kalau ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Jepang. Potongan koran yang disimpan oleh sang kakak itu membawa Kahar ke Nagasaki University Jepang.
Di Jepang, Kahar mengambil jurusan perkapalan. Impiannya semakin dekat dengan kenyataan. Kahar akan membuat kapal. Namun, hingga lulus S-1, diaia merasa masih belum bisa mencapai mimpinya membuat kapal. Ia pun melanjutkan ke S-2 di Hiroshima University, jurusan perkapalan dengan sisa beasiswa.
Ia lalu memutuskan untuk melanjutkan studi S-3 di Hiroshima University dan berhasil membuat sistem optimasi desain kapal untuk kapal kontainer. Desain itu lalu dipatenkan dan Jepang tertarik untuk mengadopsi sistem itu.
Beberapa desain yang dipatenkan, antara lain, tesis/patent adalah Patent Right; Sub-Optim System of Ship Desain on Java, Master Tesis Strength Optimization of Bulk Carrier, dan Doktoral Desertation: Hull Optimazation of Tanker and Bulk Carrier with Combined Method of Neural Network and Genetic Algorithim.
Kahar pun direkrut untuk bekerja di sebuah perusahaan galangan kapal ternama di Jepang dengan gaji besar. Kini Ia sudah mendesain ratusan kapal. Meskipun demikian, panggilan hati kecilnya sangat kuat untuk kembali ke tanah air. Hati kecilnya berkata, ia harus kembali ke Indonesia.
Bermodal tabungan dari gajinya, Kahar lalu mendirikan perusahaan desain kapal yang kini berkembang pesat, PT Terafulk Megantara Design. Jejaknya pun kian cemerlang dari hari ke hari dan dikenal juga sebagai pakar transportasi laut.
Page 27 of 69
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Superbank Raih "Best Expansive Digital Banking Innovation"
Next Article Lembaga AS & Inggris Ramal Nasib RI Kala Prabowo Jadi Presiden