Era Baru Prabowo-Gibran Sebentar Lagi, Rupiah Siap Menguat!

2 months ago 27

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pekan lalu bergerak sangat volatile, pergerakan rupiah pekan ini akan banyak mendapat perhatian dari dalam negeri, terutama dari RDG Bank Indonesia (BI) sampai pelatikan baru Presiden-Wakil Presiden terpilih RI.

Melansir Refinitiv, mata uang Garuda pada Jumat akhir pekan lalu (11/10/2024) terpantau menguat 0,54% ke posisi Rp15.575/US$.

Apresiasi rupiah dalam sehari tersebut akhirnya membawa rupiah kembali ke level Rp15.500/US$ setelah empat hari sebelumnya bertahan di atas Rp15.600/US$.

Meski begitu, pergerakan rupiah dalam mingguan masih melemah 0,61%. Ini melanjutkan tren pelemahan rupiah sejak pekan pertama Oktober sebesar 2,38%.

Fluktuasi di pasar keuangan Indonesia dimotori oleh perkembangan terbaru konflik geopolitik Timur Tengah hingga rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) periode September 2024.

Dari AS, tingkat inflasi tahunan yang dapat diukur dari indeks harga konsumen (IHK) periode September 2024 melambat menjadi 2,4% secara tahunan (year-on-year/yoy), terendah sejak Februari 2021. Namun, angka ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,3% (yoy).

Secara bulanan (month-to-month/mtm), tampak IHK naik 0,2%, sama seperti pada Agustus lalu dan di atas perkiraan sebesar 0,1%.

Tingkat IHK inti tahunan secara tak terduga meningkat menjadi 3,3%, dibandingkan dengan 3,2% pada dua bulan sebelumnya, sementara para investor memperkirakan angka tersebut akan tetap di 3,2%. Tingkat inflasi inti bulanan tetap di 0,3%, sama seperti pada Agustus tetapi di atas perkiraan sebesar 0,2%.

Secara keseluruhan, ekonomi AS pasca-Covid 19 terus menjadi perhatian banyak negara industri. Namun, masih ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan mulai melambat.

Sementara itu dari Timur Tengah, situasinya makin mencekam di tengah kemungkinan pecahnya perang antara Israel dan Iran. Meski demikian, perkembangan terbaru muncul, yang menyeret Arab Saudi di dalamnya.

Pangeran Arab, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salam (MBS) dilaporkan "turun gunung" mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi. Ini terjadi di Riyadh, Rabu waktu setempat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA).

Mengutip Reuters, Kamis kemarin, kedua sosok tersebut bertemu untuk membicarakan permasalahan kawasan. Arab Saudi sendiri memang telah melakukan pendekatan ke Iran selama beberapa tahun terakhir, untuk meredam meningkatnya tensi walau tetap sulit.

Iran melancarkan serangan rudal ke Israel sebagai balasan atas eskalasi Negeri Yahudi itu terhadap Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, dalam konflik yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza.

Awal pekan lalu, Teheran memperingatkan negara-negara Teluk Arab agar tidak mengizinkan penggunaan wilayah udara atau pangkalan militer mereka untuk membantu Israel atau sekutunya membendung Iran.

Beralih ke dalam negeri, pada pekan ini pasar masih akan dipenuhi oleh beragam sentimen yang akan menimbulkan volatilitas. Paling mendapat sorotan adalah RDG Bank Indonesia dan Pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal, dalam basis waktu per jam pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS terpantau mulai sideways setelah beberapa hari dalam tren pelemahan. Paling dekat potensi penguatan bisa menutup gap up yang sempat terjadi pada 4 Oktober 2024 secara intraday. Posisi tersebut bisa sekaligus support, tepatnya di Rp15.525/US$.

Sementara itu, untuk posisi resistance atau pelemahan terdekat yang patut diantisipasi pelaku pasar ada di Rp15.700/US$ yang didapatkan dari level psikologis secara round number, sekaligus high candle 7 Oktober 2024 secara intraday.

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Dolar AS ke Bawah Rp15.000 di Akhir Tahun? Ini Syaratnya

Next Article Suku Bunga AS Berpotensi Turun 2 Kali, Rupiah Menguat Lagi?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|