Gara-Gara China, Bursa Asia Perkasa Pagi Ini

2 months ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar di bursa Asia dominan positif pada awal perdagangan hari ini, usai serangkaian stimulus yang dikeluarkan oleh China hingga sentimen pemilu Amerika Serikat (AS).

Dari lima indeks bursa Asia, hanya Hang Seng Index yang mencatatkan penurunan pada awal perdagangan.

Bank sentral China (PBoC) meluncurkan dua skema pendanaan pada hari Jumat yang awalnya akan menyuntikkan sebanyak 800 miliar yuan (US$112,38 miliar) ke pasar saham melalui perangkat kebijakan moneter yang baru dibuat.

PBoC menjabarkan rincian operasional skema swap dan pinjaman ulang yang pertama kali diumumkan pada akhir September, yang bertujuan untuk mendukung "perkembangan yang stabil" pasar modal.

Pasar saham China yang sedang naik daun baru-baru ini mulai kehilangan tenaga karena euforia berubah menjadi kehati-hatian atas ukuran dan implementasi janji stimulus Beijing. Setelah pengumuman PBoC, indeks acuan Shanghai Composite SSEC membalikkan kerugian awal dan mengakhiri sesi dengan kenaikan tajam 4%.

Berdasarkan skema swap, yang awalnya bernilai 500 miliar yuan, pialang, manajer aset, dan perusahaan asuransi dapat memperoleh likuiditas dari bank sentral melalui agunan aset untuk membeli saham.

Saat ini, 20 perusahaan telah disetujui untuk berpartisipasi dalam skema tersebut dan aplikasi awal telah melampaui 200 miliar yuan, menurut PBOC. Pesertanya termasuk China International Capital Corp (CICC), Citic Securities, China Asset Management Co, dan E Fund Management Co, kata regulator sekuritas China.

Selain itu, lembaga dapat menggunakan alat tersebut untuk mengakses likuiditas dalam kemerosotan pasar saham tanpa harus menjual saham yang rugi.

Berdasarkan fasilitas tersebut, aset termasuk obligasi, ETF saham, dan kepemilikan dalam konstituen Indeks CSI300 dapat ditukar dengan aset yang sangat likuid seperti obligasi negara dan surat utang bank sentral, sehingga memberikan akses yang lebih mudah kepada peserta untuk mendapatkan pendanaan.

Selain itu, PBoC juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga utama kreditnya oleh Bank Rakyat China (PBoC) periode Oktober pada Senin (21/10/2024).

China kini gencar dalam melakukan serangkaian langkah stimulus untuk mendukung ekonomi yang terpuruk, menstabilkan sektor perumahan, dan memulihkan kepercayaan pasar.

Namun, ketidakpastian seputar pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS) dapat mendorong pasar Asia cenderung wait and see.

CNBC Indonesia Research

[email protected]


(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an

Next Article Bursa Asia Melemah Meski Ada Ekspetasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|