Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka cenderung menguat pada awal perdagangan sesi I Jumat (25/10/2024), di tengah sikap investor yang menanti rilis kinerja keuangan emiten besar di kuartal ketiga tahun ini.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,27% ke posisi 7.737,68. Selang lima menit setelah sesi I dibuka, penguatan IHSG semakin kencang yakni menguat 0,4% ke 7.747,71.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 548 miliar dengan volume transaksi mencapai 1,7 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 63.176 kali.
Pergerakan IHSG diprediksi masih akan volatil pada hari ini lantaran kini pasar masih cenderung wait and see terhadap kebijakan Prabowo yang akan segera dilakukan. Kini Prabowo beserta jajaran kabinet tengah menggelar rapat cabinet paripurna untuk segera menjalankan visi misinya.
Kemudian rilis kinerja keuangan emiten dalam negeri hingga data ekonomi AS juga akan menjadi sentimen pasar keuangan di akhir pekan.
Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat kabinet paripurna pada Rabu lalu dan kabinet tengah melakukan retreat di Magelang, Jawa Tengah, hingga Minggu pekan ini.
Dalam rapat Prabowo dengan jajaran menteri Kabinet Merah Putih, ia menyinggung soal pentingnya kekompakan kabinet ke depannya, serta bekerja secara cepat, tepat, dan efisien. Saat itu Prabowo juga meminta para menterinya mendukung program prioritasnya, seperti makan bergizi gratis hingga program swasembada pangan dan energi.
Selamat rapat, ia menyampaikan arahan kepada satu per satu 48 orang menterinya, serta berbagai kepala lembaga atau badan lainnya. Selain itu, kala itu ia juga meminta para menterinya keluar dari kabinet bila tidak mau mendukung program-program prioritasnya.
Investor juga menanti rilis kinerja keuangan emiten besar di kuartal III-2024. Sejauh ini, sudah ada dua emiten besar yang telah merilis kinerja keuangan pada kuartal III-2024, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Keduanya pun beragam dari sisi kinerja keuangannya.
Diharapkan, emiten-emiten besar yang akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal III-2024 tumbuh sesuai ekspektasi pasar.
Dari Amerika Serikat (AS), data menunjukkan bahwa Jumlah klaim pengangguran AS tercatat meningkat. Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis bahwa pengajuan klaim pengangguran turun sebanyak 15.000 menjadi 227.000 untuk minggu tanggal 19 Oktober. Jumlah tersebut lebih sedikit dari perkiraan analis sebanyak 241.000.
Pengajuan klaim mingguan untuk tunjangan pengangguran dianggap sebagai proksi untuk PHK di AS.
Klaim berkelanjutan, jumlah total warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran, naik sebanyak 28.000 menjadi 1,9 juta untuk minggu tanggal 12 Oktober. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak 13 November 2021.
Peningkatan klaim berkelanjutan menunjukkan bahwa beberapa penerima tunjangan merasa lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru. Hal itu bisa berarti bahwa permintaan pekerja berkurang, bahkan saat ekonomi tetap kuat.
Adapun, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% pada bulan September dari 4,2% pada Agustus 2024. Kenaikannya dari 3,4% pada April 2023 menjadi 4,3% pada Juli tahun ini merupakan pemicu pemotongan suku bunga 50 basis poin yang luar biasa besar oleh bank sentral AS bulan lalu.
Pengurangan pertama dalam biaya pinjaman sejak 2020 menurunkan suku bunga kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) ke kisaran 4,75%-5,00%. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin pada tahun 2022 dan 2023 untuk mengendalikan inflasi. Diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Respons Positif Kabinet Prabowo, IHSG Menguat 7 Hari Beruntun
Next Article Usai Libur Panjang IHSG Dibuka Galau, Bakal Merana atau Bangkit?