Indeks Dolar Perkasa, Waspada Badai Rupiah Belum Usai!

1 month ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan rupiah dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) nampaknya masih akan menghadapi badai, seiring dengan indeks dolar AS (DXY) dan outflow yang masih kuat.

Melansir Refintiiv, pada kemarin Senin (12/11/2024) rupiah ditutup melemah 0,06% ke posisi Rp15.675/US$.

Pelemahan rupiah nampaknya masih bisa berlanjut lantaran DXY masih perkasa. Pantauan CNBC sampai penutupan kemarin, indeks dolar AS ini menguat lagi 0,54% menembus level 105 ke area tertinggi sejak Juli lalu.

Penguatan indeks dolar AS seiring dengan optimisme pasar akan ekonomi negeri Paman Sam yang masih baik-baik saja berkat efek kemenangan Trump dalam Pilpres, diikuti dampak pemangkasan suku bunga the Fed.


Di sisi lain, aliran dana keluar asing dari pasar keuangan RI masih cukup deras. Sepanjang hari kemarin, di pasar saham net foreign sell mencapai Rp1,55 triliun di pasar reguler.

Sementara dari dalam negeri, sejauh ini belum nampak adanya perbaikan sentimen setelah terjadi perlambatan ekonomi pada kuartal III/2024, daya beli masyarakat juga belum kunjung membaik.

Bank Indonesia (BI) pada kemarin mengumumkan IKK Oktober 2024 berada di level 121,1, turun 2,4 poin dibandingkan bulan sebelumnya dan mencapai titik terendah dalam dua tahun terakhir. Penurunan IKK pada Oktober 2024 bisa menjadi sinyal buruk bagi ekonomi ke depan.

Optimisme keyakinan yang melemah mencerminkan adanya kemungkinan konsumen untuk menahan belanja ke depan serta bisa menjadi indikasi pelemahan daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia.

Kendati menurun, IKK Oktober ini tergolong masih di atas 100 yang menunjukkan area optimis.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal pergerakan rupiah mulai terkonsolidasi dalam melawan dolar AS setelah terjadi gap down pada 8 November 2024. Jika gap tertutup di Rp15.730/US$, ini bisa menjadi resistance yang patut diantisipasi sebagai area pelemahan terdekat.

Sementara itu, untuk support terdekat sebagai area potensi penguatan bisa dicermati Rp15.575/US$ yang didapatkan dari high candle intraday 29 Oktober 2024.

Pergerakan rupiah dalam melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Trump Menang & Keputusan The Fed, Bikin Rupiah Kuat Atau Amblas?

Next Article Rupiah Anjlok buat Money Changer Antre, Segini Harga Jualnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|