Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan transportasi laut milik BUMN, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, nilai kontrak subsidi perintis tahun 2024 senilai total Rp 425,9 miliar untuk layanan penyeberangan perintis, angkutan khusus ternak, dan angkutan tol laut feeder.
Realisasi trip dan voyage tol laut hingga bulan Oktober 2024 terdiri dari penyeberangan perintis sebanyak 69.418 trip, angkutan tol laut feeder sebanyak 134 voyage dan angkutan khusus ternak sebanyak 11 voyage.
Saat ini, ASDP telah mengoperasikan 84 armada keperintisan yang melayani 208 lintasan penyeberangan. Pengoperasian armada perintis ini mencakup berbagai jenis kapal, termasuk 78 kapal ferry, 5 bus air, dan 1 kapal khusus ternak. 208 lintasan tersebut mencakup 204 rute reguler dan 4 lintasan khusus angkutan ternak.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Heru Widodo mengatakan, layanan ini bukan hanya transportasi, melainkan juga alat untuk memperbaiki distribusi logistik dan menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan di wilayah terpencil.
"Ini merupakan langkah strategis kami untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah yang terisolasi dan mendukung terciptanya peluang ekonomi baru," ujarnya dalam keterangannya, Senin (9/12).
Ia mengatakan, fokus perseroan di sektor transportasi laut untuk pemerataan pembangunan melalui penguatan konektivitas transportasi, khususnya ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Inisiatif ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi logistik demi memajukan ekonomi daerah.
"Melalui kehadiran transportasi ini, kami berharap dapat membuka aksesibilitas lebih luas, mendukung aktivitas ekonomi, dan menciptakan konektivitas yang lebih baik untuk masyarakat," tuturnya.
Sementara, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin menambahkan, kehadiran ASDP di daerah terpencil telah memberikan manfaat konkret, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, pembukaan akses pasar baru, dan efisiensi distribusi logistik.
"Layanan ini tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi wilayah terpencil untuk terhubung dengan pusat pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Strategi MIND ID Perkuat Industri Aluminium RI
Next Article Soal Dugaan Korupsi Libatkan ASDP, Menteri Erick Buka Suara