Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen jamu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatat laba bersih hingga kuartal III naik 33% secara tahunan menjadi Rp778 miliar. Capaian tersebut didorong oleh peningkatan penjualan, efisiensi biaya, dan kemampuan SIDO dalam mengelola risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Hingga September 2024, SIDO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp2,63 triliun, meningkat 11% secara tahunan dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.\
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat produk utama SIDO baik di pasar domestik maupun ekspor. Penjualan ekspor tumbuh 75% dibandingkan tahun lalu, berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan.
Laba bruto SIDO meningkat 17% di sembilan bulan 2024 menjadi Rp1,49 triliun, dengan peningkatan margin laba bruto menjadi 57% (dibandingkan 54% pada sembilan bulan 2023).
"Peningkatan ini didorong oleh manajemen biaya yang efektif, pengurangan beban produksi tidak langsung, serta penurunan harga bahan baku, terutama di segmen F&B," tulis manajemen, Kamis (24/10).
Sedangkan laba usaha untuk sembilan bulan pertama yang mencapai Rp969 miliar mencerminkan peningkatan tahunan 32%. Marjin laba usaha meningkat menjadi 37% dari 31% di sembilan bulan 2023. "Menunjukkan efisiensi operasional perusahaan dan kontrol yang ketat terhadap beban usaha," sebutnya.
Neraca keuangan SIDO tetap solid dengan kas sebesar Rp978 miliar dan tanpa utang, yang menunjukkan kehati-hatian keuangan dan likuiditas perusahaan.
Adapun belanja modal untuk sembilan bulan 2024 sebesar Rp35 miliar, sebagian besar dialokasikan untuk proyek pemeliharaan.
Memasuki kuartal keempat, SIDO tetap optimis tentang prospek untuk sisa tahun 2024. Dengan peningkatan permintaan musiman yang diperkirakan akan terjadi selama periode akhir tahun dan kondisi cuaca yang mendukung konsumsi, perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 10%.
"Fokus strategis SIDO dalam memperkuat jaringan distribusi dan memperkenalkan produk baru, baik di pasar domestik maupun pasar ekspor utama, menempatkan perusahaan pada posisi yang baik untuk pertumbuhan berkelanjutan," pungkasnya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Fundamental Kuat, BMRI Siap Melesat di Era Baru Indonesia
Next Article Merosot Tajam, Laba Harum Energy (HRUM) Anjlok 99% di Kuartal I-2024