Menteri Ini Bukan Lulusan Harvard, Tapi Prabowo Terkesan

1 month ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subainto menceritakan kisah pertama dirinya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar yang sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Prabowo mengatakan dirinya belum lama mengenal sosok Bahlil dan dia mengaku terkesan dengan menterinya ini. Menurutnya, gerak gerik, pemikiran dan pandangan cukup meyakinkan.

"Waktu saya gabung dengan pak jokowi di kabinet, saya agak aneh juga beliau dipilih jadi menteri investasi, biasanya menteri investasi lulusan di universitas Amerika, iya kan? Harvard, atau Standford, atau Berkeley, kalau gak Amerika minimal Inggris lah Oxford, Cambridge, atau Sorbonne," ungkapnya dalam HUT-60 Golkar di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, dikutip Jumat (13/12/2024).

"Saya sendiri pernah di Harvard tapi ke toko buku. Kalian kan shock juga ya kapan Prabowo ke Harvard. Ini serius," tambahnya.

Dia pun mengaku merasa aneh ketika Presiden Joko Widodo memilih Bahlil. Terlebih lagi, dirinya merupakan orang Papua, yang disangkakan akan mengisi jabatan menteri pembangunan desa tertinggal, bukan sebagai menteri investasi atau pemimpin BKPM.

Prabowo pun mencoba bertanya kepada Bahlil. Dia bertanya dengan pelan-pelan karena takut Bahlil tersinggung.

"Pak Bahlil Anda lulus dari universitas mana?" tanya Prabowo.

Menurut Prabowo, Bahlil menjawab: "Pak, universitas saya gak ada di Google."

Setelah itu, Prabowo pun bertanya ke Bahlil: "Habis itu Anda kalau ketemu investor asing gimana? Saya gak mau tanya Anda bahasa Inggris-nya bagus nda.".

"Dia bilang ke saya nda ada masalah lah itu. Itu pengusaha, pejabat dari Korea juga gak bisa Inggris, dari Jepang juga gak bisa bahasa Inggris. Saya punya 4 penerjemah," kata Prabowo menceritakan jawaban Bahlil."

Ternyata, setelah menjabat sebagai menteri investasi, Prabowo menilai Bahlil sukses di jabatannya ini.

"Selain sukses, beliau ini ternyata operasinya luar biasa," katanya.

"Jadi ternyata beliau besar di Fakfak. Itu di pantai ya, jadi waktu kecil waktu kecil orang tuanya selalu kasih makan ikan jadi cerdas," ujarnya memuji Bahlil.

Tak sampai di situ, Prabowo pun menilai Bahlil sebagai sosok yang pintar baik di bidang ekonomi maupun politik.

"Seorang pemimpin politik ya harus demikian, mengerti masalah politik, mengerti ekonomi, mengerti kenegaraan, mengerti operasi. Kalau nggak bisa jadi pemimpin politik, dan ternyata penilaian saya benar beliau terpilih sebagai Ketum Golkar," ujar Prabowo.

Di atas kepintarannya dan teknokrasi serta profesionalismenya, Prabowo mengungkapkan karakter terpenting di sosok Bahlil adalah rasa cinta Tanah Air.

"Menurut saya orang yang pintar tapi tidak cinta Tanah Air kurang bermanfaat utk bangsa dan negara. Orang pintar tapi tidak loyal biasanya merugikan suatu organisasi," tegasnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Fakta di Balik Pertemuan Prabowo-Jokowi

Next Article Ditanya Soal Jadi Menteri Lagi Era Prabowo, Ini Jawab Bahlil!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|