Jakarta, CNBC Indonesia-Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah mengumumkan para calon menteri dan wakil menteri yang akan membantunya di kabinet mendatang. Dari daftar calon menteri itu, Prabowo dinilai mempertahankan menteri-menteri di bidang ekonomi dari era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebut saja calon Menteri Keuangan yang akan kembali diisi oleh Sri Mulyani. Di bawahnya, ada dua calon Wakil Menteri Keuangan era Jokowi yang dipertahankan, yakni Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono.
Selain itu, ada pula Airlangga Hartarto yang disebut akan mengisi jabatan yang sama sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM).
Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) Anggawira menyebut keputusan Prabowo mempertahankan skuad ekonomi Jokowi tentu bukan tanpa alasan. Dia menilai keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas perekonomian.
"Kalau dari pemilihan menteri-menteri yang ada teman-teman sudah bisa melihat, intinya ingin ada suatu stabilitas dalam proses transisi ini," kata Anggawira dihubungi, Jumat, (18/10/2024).
Anggawira menyebut stabilitas dalam sistem perekonomian ini amat diperlukan, terutama dalam kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Dia mengatakan apabila Prabowo memilih menteri perekonomian yang baru, maka dibutuhkan waktu untuk penyesuaian yang mungkin tidak sebentar.
"Kalau orang yang benar-benar baru masuk ke dalam pemerintahan atau kementerian itu kan pasti perlu waktu penyesuaian," kata dia.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) M. Faisal juga menilai Prabowo mempertahankan formasi tim ekonomi di masa Jokowi. Dia beranggapan tim ekonomi dipertahankan untuk menjaga stabilitas.
Meski demikian, Faisal memberikan catatan atas kinerja para menteri ekonomi di masa Jokowi. Dia menilai para menteri yang akan melanjutkan jabatannya harus meningkatkan kinerjanya di masa pemerintahan Prabowo.
"TItik kritisnya adalah bagaimana mengambil pelajaran dan kinerja ekonomi yang lalu supaya bisa ada perubahan," kata dia.
Dia mengatakan secara makro, kondisi ekonomi di masa Jokowi relatif baik. Namun, dia belum melihat adanya lompatan besar yang bisa membuat mimpi Indonesia menjadi negara maju bisa terwujud.
"Kalau ingin ada lompatan kinerja ekonomi, berarti harus dengan cara yang berbeda, ini catatan bagi menteri-menteri baru," kata dia.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sri Mulyani Masuk Kabinet Prabowo, Pelaku Usaha Happy
Next Article Target Utang Prabowo Diminta Lebih Kecil, Ini Kata Sri Mulyani!