Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme kabinet baru presiden terpilih Prabowo Subianto, namun tetap tertekan sentimen negatif tensi timur tengah.
Berdasarkan data refinitiv, rupiah ditutup di level Rp15.460/US$, menguat 0,19% dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp15.440 hingga Rp15.515 per dolar AS.
Sedangkan secara mingguan, rupiah tampak mengalami apresiasi sebesar 0,74%.
Sementara DXY tepat pukul 15.00 WIB turun 0,16% di angka 103,66 Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 103,83.
Penguatan rupiah kali ini didorong oleh sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap kabinet yang akan dibentuk oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Ralph Birger Poetiray, Head of Treasury & Financial Institution Bank Mega, pasar menyambut positif susunan kabinet baru ini.
"Momen pelantikan presiden terpilih Prabowo dan pemilihan formasi kabinet keuangan membuat pasar menyambut dengan positif," ujarnya.
Ekonom Indo Premier Sekuritas, Luthfi Ridho, menambahkan bahwa rendahnya permintaan dolar AS di dalam negeri dalam beberapa hari terakhir turut mendorong penguatan rupiah.
"Permintaan dolar AS di onshore sedang rendah karena belum masuk siklus impor BBM, dan repatriasi dividen, maupun pembayaran utang luar negeri," jelas Luthfi.
Meskipun demikian, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengingatkan bahwa faktor eksternal, seperti konflik geopolitik di Timur Tengah, tetap menjadi ancaman bagi stabilitas rupiah.
"Geopolitik akibatkan sentimen ini," ujar Destry. Namun, ia menegaskan bahwa Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga stabilitas rupiah melalui strategi triple intervention di pasar spot, DNDF, dan SBN.
Di sisi lain, data ekonomi AS yang dirilis kemarin menunjukkan klaim pengangguran turun sebesar 19.000 pada pekan yang berakhir 12 Oktober, menjadi 241.000, jauh di bawah ekspektasi pasar.
Meski hal ini memberikan kekuatan terhadap dolar AS, optimisme pasar dalam negeri tetap mendukung penguatan rupiah hingga penutupan perdagangan hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Mau Dolar AS ke Bawah Rp15.000 di Akhir Tahun? Ini Syaratnya
Next Article Dibanjiri Sentimen Positif, Nilai Tukar Dolar Terjaga di Rp15.950