Banda Aceh, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan pihaknya masih menanti Rancangan Peraturan Presiden (RPP) terkait rencana Presiden Prabowo Subianto menghapus utang dari 5-6 juta petani dan nelayan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan otoritas juga perlu meninjau data informasi dan analisis terkait utang yang hendak dihapus tersebut.
"Nanti kita ini, artinya kita akan merespons apa yang diharapkan oleh presiden, dan tentu kita lihat data informasi dan analisis kita seperti apa," ujar Dian saat ditemui di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Jumat (25/10/2024).
Terkait jumlah enam juta debitur yang terdiri dari nelayan dan petani itu, Dian mengatakan OJK haus memastikan terlebih dahulu.
"Nampaknya begitu, [jumlah] nasabahnya. Tapi kan kita harus pastikan nanti. Karena kita juga sedang menunggu RPP dan lain sebagainya yang masih dalam proses," ucapnya.
Dian mengatakan pihaknya bakal mendiskusikan informasi jumlah nasabah debitur tersebut lebih lanjut, sebab pihaknya belum menerima informasi itu secara lengkap.
Lebih lanjut, ia mengatakan OJK bakal bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan bakal membahas hal ini.
"Nanti pada waktunya Pak Presiden ketemu OJK kita akan sampaikan. Kita kan belum ketemu Pak Presiden," tandasnya.
Dian mengatakan pihaknya mungkin sudah mengatur pertemuan dengan Presiden Prabowo, namun belum dapat dilakukan karena presiden baru tersebut sedang fokus dalam pembentukan kabinetnya. Ia juga mengaku belum bertemu dengan Utusan Khusus Presiden di Bidang Ekonomi dan Perbankan yang baru dilantik hari Selasa lalu.
Sementara itu, Prabowo telah memanggil para direktur utama bank BUMN ke Magelang, Jawa Tengah. Sebagaimana diketahui, saat ini seluruh anggota kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran berada di Magelang untuk mengikuti kegiatan retreat di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, direktur utama bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) akan ikut pertemuan di Magelang tersebut.
Pada saat memberi sambutan di acara Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024 yang diselenggarakan OJK di Hermes Palace Hotel, Dian mengatakan Direktur Utama BSI Hery Gunardi harus meninggalkan acara karena mendapat panggilan ke Magelang.
"Ketua Umum Asbisindo Pak Hery Gunardi, yang tadi sempat ada sebentar di sini, dapat hadir sebentar tapi kemudian sedang dipanggil ke Magelang, ya. Jadi beliau harus lebih cepat pulang. Pak Hery ada dipanggil semua, kebetulan dirut-dirut bank BUMN," ujar Dian.
Ketika ditanya terkait pemanggilan tersebut, Dian mengatakan pihaknya sama sekali belum mengetahui informasi terkait. Menurutnya, mungkin saja rencana hapus utang para petani dan nelayan akan dibahas di sana.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: