OJK Ungkap Potensi Pasar Bank Syariah di Daerah Islam Tertua RI

1 month ago 24

Banda Aceh, CNBC Indonesia - Total aset perbankan syariah di Provinsi Aceh, kota Islam tertua di RI, hanya 6,7% dari total industri perbankan syariah nasional per Agustus 2024. Jumlah itu setara dengan sekitar Rp58 triliun di Aceh dari sekitar Rp880 triliun secara nasional.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Khoirul Muttaqien. Ia juga mengungkapkan pertumbuhan pembiayaan di Aceh mencapai 8%, di bawah industri, yang mencapai 11,4% per Agustus 2024.

Sementara itu, pangsa pasar industri perbankan syariah masih kecil, saat ini mencapai sekitar 7,4%. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan potensi perbankan syariah di Indonesia harus didorong lebih cepat lagi. Sebab, potensinya masih terlalu besar.

"Kalau dilihat mengandalkan dari umat Islam saja di seluruh Indonesia itu sudah lebih dari hampir 80% umat Islam yang potensinya masih sangat luas. Dan juga kalau kita lihat dari pertumbuhannya pun kita masih melihat kurang mengembirakan kalau dibandingkan dengan bank secara keseluruhan," ujar Dian di Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah 2024, Hermes Palace Hotel, Kota Banda Aceh, Kamis (24/10/2024).

Untuk industri perbankan syariah di Aceh yang masih mini, Dian menyebut penyebabnya adalah literasi keuangan syariah yang masih minim. Ditambah dengan perekonomian di wilayah Aceh belum 100% pulih pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga menjadi penyebab rendahnya pertumbuhan pembiayaan di wilayah Serambi Mekkah itu.

Di Aceh kan benar-benar tidak ada sayangannya sama bank konvensional ya Pak? Mestinya, ya betul. Tapi kan kenapa market share-nya masih kecil ya Pak? Tapi kan masih disebut 6%. Itu yang saya bilang, apakah itu mungkin terkait dengan masalah edukasi dulu, terkait literasi, mungkin bisa disebutkan dengan literasi keuangan sariah ini yang masih belum kuat, atau brandingnya yang belum kuat, atau mungkin masalah tadi seperti yang disampaikan oleh rekan-rekan, bahwa mungkin melihat ekonomi Aceh belum 100% setelah covid itu, masih berkisar dari sekitar angka 5,7, 4,9 tadi.

Maka demikian, Dian mengatakan perlu ada upaya bersama dalam mendorong kegiatan ekonomi di sana. Dalam hal ini, pihaknya bakal mengidentifikasi lebih detil sektor-sektor ekonomi apa saja yang harus dioptimalkan di Aceh, yang dapat dibiayai oleh perbankan.

"Kita ingin membangun suatu ekosistem perekonomian syariah yang betul-betul mumpuni lah bisa dikatakan begitu. Kita kan juga harus lebih mendorong memang situasi kegiatan perekonomian yang memang syariah," tandas Dian.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cara OJK Bikin BPD Jadi Bank Regional Yang Kompetitif

Next Article Perkuat Modal & Kontribusi BPD ke Ekonomi Daerah, OJK Dorong KUB BPD

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|