Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan Pandu Sjahrir dikabarkan bakal menjadi pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara). Saat ditanya mengenai hal itu, ia enggan memberikan keterangan lebih detil.
"Kalau Kepala BP Danantara itu adalah Pak Muliaman Hadad yang sebelumnya sudah dilantik. [Kalau saya] nanti lah," kata Pandu di Launching Bulan Fintech Nasional 2024, Wayang Bistro Mall Kota Kasablanka, Senin (11/11/2024).
Pandu yang juga Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengatakan terkait posisinya di BP Danantara aka disampaikan lebih lanjut lagi.
"Nanti kita bisa komunikasikan lagi buat acara itu," imbuhnya.
Ia juga mengisyaratkan belum ada perkembangan terbaru yang dapat disampaikan kepada publik.
"Nanti kalau ada urusan itu kita diskusikan," ujar Pandu.
Sebelumnya pada Minggu (3/11/2024) malam, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani dan Muliaman mengadakan rapat koordinasi mengenai peluncuran BPI Danantara. Pandu hadir dalam rapat tersebut bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan embrio super holding BUMN, Daya Anagata Nusantara (Danantara) besok, Kamis (7/11/2024). Dalam kesempatan tersebut Prabowo juga akan mengumumkan besaran dana yang berada di bawah naungan badan pengelola investasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, Danantara akan menaungi setidaknya tujuh BUMN jumbo pada tahap awal, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Bila menggabungkan total aset tujuh BUMN tersebut, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal ini akan mencapai nyaris Rp9.000 triliun.
Selain tujuh BUMN jumbo itu, Danantara juga akan menaungi Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) yang sudah lebih dahulu berdiri. INA disebut memiliki aset Rp163 triliun. Dengan demikian total asset under management (AUM) Danantara akan menjadi Rp9.049 triliun atau sekitar US$571,6 miliar.
Peresmian BP Danantara awalnya direncanakan pada Kamis 7 November lalu, namun ditunda karena Presiden Prabowo melakukan perjalanan ke beberapa negara dan masih menunggu keputusan selanjutnya.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham BUMN Kompak Ambruk, Investor Tunggu Kepastian Danantara
Next Article Pandu Sjahrir Bakal Genggam 10,67% Saham Induk Net TV (NETV)