Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung melemah hari ini (22/10/2024) bersamaan dengan melesatnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan penantian laporan pendapatan kuartalan perusahaan di AS.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (22/10/2024) pukul 06:51 WIB, pasar kripto mengalami penurunan. Bitcoin melemah 2,16% ke US$67.416,69 namun secara mingguan masih berada di zona positif 2%.
Ethereum terdepresiasi 2,71% dalam 24 jam terakhir sementara dalam sepekan naik 1,43%.
BNB melemah 0,98% secara harian sedangkan dalam sepekan naik 1,74%.
Begitu pula dengan XRP yang turun 0,36% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tergelincir 0,49%
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 2,33% ke angka 2.483,21. Open interest terdepresiasi 1,95% di angka US$73,21 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 63 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, pembalikan moderat terjadi pada Bitcoin dan kripto lainnya yang disaat bersamaan terjadi kenaikan pada imbal imbal hasil Treasury AS 10-tahun sebesar 10 basis poin (bps) dan Bund Jerman 10-tahun. Hal ini membuat harga aset berisiko, termasuk Bitcoin, tertekan.
"Tak akan tidak masuk akal jika kita mendapatkan satu HL [higher low] lagi, mungkin dengan menyentuh US$66K, mungkin di situlah kesempatan berikutnya," kata analis yang banyak diikuti, Skew, dalam sebuah unggahan di X.
Laporan pendapatan kuartalan mendatang untuk perusahaan publik AS minggu ini juga dapat memengaruhi selera risiko investor di pasar saham, dan akibatnya, pada cryptocurrency karena adanya korelasi kuat antara kelas aset tersebut, catat firma perdagangan crypto Wincent.
"Ini adalah minggu yang penuh risiko mengingat kinerja BTC terbaru dan minggu laporan pendapatan di AS yang menambah mentalitas menghindari risiko," kata juru bicara Wincent dalam sebuah pesan di Telegram. "Kita dapat mengharapkan penurunan sementara minggu ini, dan kemudian bersiap-siap untuk potensi reli dan rekor tertinggi saat kita memasuki pemilihan di AS."
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Terkerek Data Ekonomi AS, IHSG & Rupiah Ditutup Sumringah
Next Article Tekanan Jual Mereda, Kripto Mulai Naik Hari Ini