Pemilu AS Bikin Was-Was, Bursa Asia Bergejolak

1 month ago 28

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian indeks di bursa Asia cenderung melemah. Hal ini senada dengan perdagangan Wall Street yang kompak tutup di zona merah. Ketidakpastian Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS) mendorong pasar bergejolak.

Dari lima indeks di bursa Asia, hanya indeks S&P/ASX 200 Australia yang dibuka menguat.

Pasar Asia dibuka dalam posisi defensif pada perdagangan Kamis dengan sentimen kenaikan terus-menerus indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi AS, meningkatnya spekulasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) tidak akan memangkas suku bunga AS sebanyak yang diharapkan investor sebelumnya.

Pasar saham Asia bergerak tidak stabil jelang Pemilu AS. Peristiwa politik dapat memicu perubahan besar yang dapat memaksa pelaku pasar untuk segera membatalkan taruhan, meningkatkan risiko pasar, likuiditas, dan risiko lain yang dapat menekan sistem perdagangan dan infrastruktur pasar.

Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris dan mantan Presiden Republik Donald Trump bersaing ketat menjelang pemungutan suara 5 November, prospek tidak adanya pemenang langsung yang jelas meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor dan pedagang.

Ada juga risiko pemilihan yang disengketakan menyusul upaya Trump untuk membatalkan kekalahannya pada tahun 2020. Trump telah mengindikasikan bahwa ia mungkin tidak menerima hasil pemilihan ini jika ia kalah.

Pemilu ini dipandang penting karena Harris dan Trump memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang kebijakan yang dapat memiliki implikasi besar bagi ekonomi, hubungan luar negeri, pasar, dan perdagangan global.

Kemudian di pasar mata uang, sorotan tetap tertuju pada mata uang Jepang, Yen terhadap dolar AS. Dolar naik di atas 152 pada hari Rabu, menembus resistensi teknis pada rata-rata pergerakan 200 hari dalam prosesnya, menunjukkan momentum kenaikan.

Hal ini memicu obrolan pasar tentang kemungkinan intervensi dari otoritas Jepang untuk memperlambat pergerakan.

Namun dengan banyaknya pejabat tinggi keuangan, termasuk Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda, di Washington untuk pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dan pemilihan umum Jepang hanya beberapa hari lagi, intervensi pada saat ini mungkin merupakan hal yang tidak mungkin.


CNBC Indonesia Research

[email protected]


(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an

Next Article Inflasi AS Melandai Lebih Baik dari Konsensus, Bursa Asia Menghijau!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|