Penjualan Mobil Ambruk, Laba Emiten TP Rachmat (DRMA) Turun 20%

1 month ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) milik konglomerat TP Rachmat mencatat penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal III tahun ini sebesar Rp412,07 miliar. Angka tersebut anjlok sebesar 20,66% secara tahunan (yoy).

Penurunan laba tersebut disebabkan oleh penjualan yang turun hingga September 2024 sebesar 5,25% menjadi sebesar Rp4,02 triliun Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menjelaskan turunnya kinerja penjualan dipengaruhi beberapa faktor. Dia menyebut, penjualan mobil turun lebih dari 15% yoy.

"Target penjualan mobil nasional tahun ini pun turun jadi hanya 850.000," ujarnya dalam dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (14/11)

Namun, Ia mengungkapkan, perseroan melihat aturan pemerintah mengenai syarat TKDN yang telah membuka peluang besar untuk pertumbuhan bisnis DRMA ke depan. Di kalangan masyarakat, penggunaan sepeda motor listrik di Tanah Air sendiri terus menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian, sebanyak 172 ribu unit kendaraan motor listrik telah melintasi jalanan di Indonesia di tahun 2024 ini. Angka ini naik sekitar 48% dibandingkan tahun sebelumnya hanya 116 ribu unit.

Selain itu, kondisi bisnis kendaraan listrik di Indonesia tampaknya masih akan bertambah cerah lagi, terlihat dari langkah Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartanto yang mengusulkan untuk melanjutkan beberapa insentif prioritas pada tahun 2025.

"Melihat semua peluang tersebut, DRMA telah semakin mempertajam fokus dalam mengincar berbagai peluang bisnis di segmen kendaraan listrik," sebutnya.

Dalam hal ini, ekosistem kolaboratif Dharma Connect (DC) terbagi dalam lima segmen yaitu DC Battery (battery pack & energy storage system), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion).

Ia mengungkapkan, dalam hal peningkatan efisiensi, anak perusahaan DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) baru-baru ini telah meningkatkan lini produksi battery pack menjadi sepenuhnya otomatis.

Melalui investasi yang berfokus pada produksi battery pack untuk sepeda motor listrik (2W EV) dan sistem penyimpanan energi baterai ini, pihaknya berharap bisa menggenjot pendapatan dari produksi battery pack seiring dengan semakin kencangnya derap pertumbuhan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Sementara itu, anak perusahaan yang lain, yaitu PT Dharma Precision Parts (DPA) telah membangun pabrik baru yang akan melipatgandakan area produksinya. Pabrik baru ini akan menjadi tempat produksi motor BLDC (Brushless Direct Current), yaitu penggerak utama (motor) untuk kendaraan listrik 2W.

Saat ini, BLDC yang diproduksi oleh DRMA telah digunakan dalam bisnis konversi kendaraan 2W berbahan bakar ICE menjadi EV. Nantinya, beroperasinya pabrik baru ini otomatis menciptakan sumber pendapatan baru bagi Perseroan.

"Battery pack dan BLDC ini merupakan kunci dari proyek konversi kendaraan listrik roda dua DRMA, dengan tujuan untuk menciptakan jalur penjualan baru bagi Perseroan," pungkasnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Masih Loyo & Rupiah Anjlok ke Rp15.900-an per Dolar AS

Next Article Biaya Hidup Naik, Warga RI Pilih Beli Mobil Bekas Ketimbang Baru

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|