Jakarta, CNBC Indonesia - Donald Trump, mengadakan panggilan telepon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu. Panggilan ini diadakan saat hubungan antara kedua negara terus memanas lantaran perang di Ukraina.
Dalam panggilan telepon tersebut, pemenang pemilu AS 5 November tersebut mengingatkan Putin tentang kehadiran militer AS yang cukup besar di Eropa. Meski begitu, pria yang akan dilantik kembali sebagai Presiden AS, Januari 2025 itu, kemudian juga menyebut bahwa pihaknya sangat menantikan untuk bisa menyelesaikan perang Ukraina segera.
"Trump secara singkat mengangkat masalah 'tanah' dalam panggilannya dengan Putin," ujar informasi seorang sumber kepada Washington Post yang juga dimuat AFP, dikutip Senin (11/11/2024).
"Trump juga menyatakan minatnya untuk melakukan percakapan lebih lanjut guna membahas penyelesaian perang Ukraina segera," tambahnya.
Panggilan telepon ini merupakan yang pertama kali diadakan kedua pemimpin setelah Trump menang dalam pemilu Selasa pekan lalu. Terpilihnya Trump terjadi saat hubungan AS-Rusia panas akibat serangan Moskow ke Ukraina, di mana Washington membantu Kyiv dengan memberikan bantuan persenjataan dan bantuan lainnya.
Dinamika peperangan ini pun telah memanaskan retorika nuklir antara dua kekuatan besar global itu. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev bahkan telah mengangkat narasi bila perang nuklir bisa benar-benar terjadi antara keduanya.
Pemerintah Rusia telah memberikan tanggapan yang hati-hati tetapi sebagian besar positif terhadap kemenangan Trump. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut bahwa Trump adalah figur yang terus bicara soal perdamaian Ukraina.
"Sinyalnya positif. Setidaknya dia berbicara tentang perdamaian, dan bukan tentang konfrontasi," ungkapnya.
Selama kampanyenya, Trump berulang kali berjanji untuk segera mengakhiri perang Ukraina. Namun ia tidak merinci pemikirannya terkait upaya perdamaian tersebut.
Di sisi lain, Trump dan sekutunya telah mengecam pendanaan AS untuk Ukraina. Ia bahkan mengisyaratkan bahwa hal itu membantu mendanai hubungan korup yang pro-perang antara perusahaan pertahanan dan para pengkritik kebijakan luar negeri.
Sementara itu, panggilan dengan Putin diadakan setelah Trump berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Zelensky menggambarkan panggilan telepon tersebut sebagai 'luar biasa', dengan mengatakan bahwa ia dan Trump telah sepakat untuk 'menjaga dialog yang erat dan memajukan kerja sama'.
Kyiv, meskipun menghadapi kekurangan tenaga kerja dan ketidakpastian atas dukungan AS, telah dengan tegas menentang penyerahan wilayah kepada Rusia. Zelensky mengatakan bahwa menyerahkan tanah atau memenuhi tuntutan lain dari Moskow hanya akan membuat Kremlin semakin berani dan memicu lebih banyak agresi.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Putin Ucapkan Selamat & Puji Donald Trump
Next Article Bikin Malu Putin, Tentara Rusia Lepaskan Tembakan Senjata Makan Tuan