Prabowo Targetkan Campuran Biodiesel pada BBM Bisa Sampai B60

3 weeks ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa Presiden Terpilih Prabowo Subianto menargetkan peningkatan campuran biodiesel dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga B60.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mempercepat transisi energi menuju penggunaan energi yang lebih bersih. Adapun, program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan B35 yang saat ini sudah diterapkan.

"Presiden Terpilih sudah sampaikan bahwa kita B35, ke depan B50-B60. Kalau B50-B60 artinya CPO-nya lebih banyak daripada fosilnya itu akan jadi bauran dan itu jadi target kita harus dorong ke energi yang lebih bersih," kata Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Menurut Bahlil, dirinya akan mendorong energi yang lebih bersih. Sebab, hal ini bukan hanya soal program, melainkan menjadi Key Performance Indicator (KPI) bagi Menteri ESDM.

"Itu program dan KPI Menteri ESDM. Salah satu yang dihitung plus minusnya," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan mulai 1 Januari 2025 mendatang akan memberlakukan mandatori pencampuran B40.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Eniya Listiani Dewi sempat menyatakan pihaknya tengah melakukan persiapan pelaksanaan mandatori biodiesel 40% (B40) pada 2025.

Hal tersebut menyusul permintaan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat memberikan arahan pada rapat pimpinan (Rapim) di lingkungan Kementerian ESDM, Selasa (20/8/2024).

Eniya membeberkan, selain meminta percepatan penyelesaian rancangan undang-undang energi baru dan energi terbarukan (RUU EB-ET), Bahlil juga meminta agar pengembangan bioenergi dapat menjadi prioritas. Bahkan program mandatori biodiesel yang saat ini baru 35% (B35) ditargetkan dapat digenjot tidak hanya sebatas pada B50 tapi hingga B60.

"Bioenergi akan menjadi prioritas juga, kita lagi mempersiapkan B40 untuk mandatori ya. Mandatori nanti saya keluarkan insya Allah ini sudah settle di 1 Januari 2025," kata Eniya usai Rapim di Gedung Kementerian ESDM.

Menurut Eniya, untuk menuju ke B40 setidaknya terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh industri. Mulai dari mempersiapkan pelabuhannya, pengirimannya, dan logistik.

"Industri harus mempersiapkan ini, investasi akan butuh modal juga. Nah ini kita kasih waktu untuk persiapan sampai dengan Desember," katanya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengetatan Subsidi BBM Masuk Tahap Uji Coba

Next Article Syarat Jadi Negara Maju Belum Tercapai, Jumlah Pengusaha RI Baru 3,6%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|