RI Punya Bahan Bakar Pengganti LPG, Penggunanya Sudah 1 Juta Lebih!

1 month ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pemerintah sudah memiliki program untuk menekan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) hingga pada akhirnya bisa mengurangi impor LPG nasional.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, program yang dimaksud tersebut yaitu pembangunan dan pemasangan jaringan distribusi gas bumi untuk pelanggan rumah tangga (jargas).

Dia menyebut, program jargas ini telah terpasang pada lebih dari 1 juta sambungan rumah (SR) per September 2024.

Detailnya, Yuliot mengatakan, jargas menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah tersambung pada 703.000 SR, lalu ditambah dengan jargas tanpa dana APBN telah terpasang pada sebanyak 400.000 SR.

"Peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga melalui jargas. Sampai dengan September 2024, telah terpasang jargas APBN sebanyak 703 ribu SR, dan jargas non APBN sebanyak 400 ribu SR," ungkapnya salam acara Hilir Migas Conference, Expo, & Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Lebih lanjut, Yuliot juga mengatakan bahwa pemerintah menargetkan hingga tahun 2030 pemasangan jargas bisa mencapai 5,5 juta sambungan rumah tangga.

Dengan pemasangan hingga 5,5 juta sambungan rumah tangga, diharapkan bisa menghemat subsidi sebesar Rp 5,6 triliun, sebagai dampak dari pengurangan impor LPG.

"Target pengembangan jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta SR yang diharapkan dapat menurunkan impor LPG sebesar 550 KTPA dan menghemat subsidi sebesar kurang lebih Rp 5,6 triliun per tahun," bebernya.

Sebagaimana diketahui, ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG dari tahun ke tahun rupanya semakin parah. Hal tersebut tentunya membuat beban keuangan negara semakin berat.

Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 telah tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,13% apabila dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya sebesar 6,739 juta ton. Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bangun Pabrik LPG 2 Juta Ton Demi Tekan Impor, RI Sudah Siap?

Next Article Demi Subsidi Terkendali, PGN Dukung Jaringan Gas untuk Rumah Tangga

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|