RI Siap-Siap Diguyur Lagi 1 Juta Ton Beras Impor

1 month ago 16

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan sisa kuota impor beras sebanyak 1 juta ton bisa masuk Tanah Air sebelum berakhirnya tahun 2024. Ini sejalan untuk memastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terjaga, sedikitnya 2 juta ton pada akhir tahun 2024.

Adapun impor beras 1 juta ton yang dimaksudnya adalah sisa kuota impor 3,6 juta ton yang telah ditetapkan untuk tahun ini. Jadi hitungannya dari 3,6 juta ton, tinggal tersisa 1 juta ton dengan rincian 150 ribu ton akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat, sedangkan 850 ribu ton akan coba dikejar sampai akhir tahun ini.

"Ya memang sekarang sekurang-kurangnya 2 juta ton (di akhir tahun 2024), yang belum itu 850 ribu ton. Ya tentu ini akan dikejar, kalau bisa tahun ini selesai, 850 ribu ton itu bisa masuk semua," kata Zulhas saat melakukan peninjauan di gudang beras Bulog Sunter Timur, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024).

Dengan masuknya stok beras impor sebanyak 850 ribu ton, katanya, akan membuat stok di dalam negeri menjadi lebih siap dan kuat.

"Berarti stok kita akan jauh lebih banyak, lebih siap, dan lebih kuat. Saya kira di bawah Pak Dirut, inilah stok yang terkuat selama ini, yang terbaik, terbagus," ucapnya.

Sementara itu, Zulhas juga menekankan bahwa tidak ada penambahan kuota impor sebanyak 1 juta ton di tahun ini. Katanya, kuota impor beras sampai dengan akhir tahun 2024 masih sebesar 3,6 juta ton.

Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"(1 juta ton terutang itu) dari kuota yang 3,6 juta ton, kan masih kurang 1 juta ton lagi, yang 150 ribu ton sudah akan masuk, tinggal 850 ribu ton lagi. Kemarin biar cepat kita melakukan G-to-G (G2G), tapi kan G2G nggak bisa dengan India. Akhirnya tetap prosesnya India maunya bisnis-bisnis seperti biasa," jelasnya.

"Nggak ada (impor tambahan). Jadi ini bukan impor beras baru. Tolong teman-teman ya, nanti saya dimarahin sama publik 'Menko Pangan nge-impor beras', jangan begitu dong. Ini sudah diputuskan tahun lalu 3,6 juta ton, realisasinya yang belum selesai," terang dia.

Adapun asal beras impor sebanyak 850 ribu ton, katanya, bisa berasal dari negara produsen beras mana saja, tidak terpacu hanya dari India. Seperti, bisa dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar.

"Nggak (G2G sama India saja). Tender. Kan kalau tender bisa dari mana saja," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Blusukan Perdana, Zulhas Janjikan Pupuk Subsidi ke Petani Sukamandi

Next Article Bulog Tunda Akuisisi Beras di Kamboja, Begini Penjelasannya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|