Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Inggris, Charles III, dilaporkan menghasilkan jutaan dolar AS setiap tahunnya dari sebuah kerajaan properti rahasia. Hal ini dilaporkan oleh Sunday Times yang juga diungkap oleh Russia Today, Minggu (3/11/2024).
Dalam laporan itu, Raja Charles III dan putranya Pangeran William memiliki kontrak dengan layanan publik yang didanai pembayar pajak Inggris, badan amal, departemen pemerintah, dan bahkan penjara, untuk menyewa lahan milik mereka. Ini di luar apa yang disebut hibah kedaulatan yang diterima para bangsawan dari pemerintah.
Dijuluki 'Duchy Files', penyelidikan tersebut mengklaim telah menemukan bahwa Raja Charles dan Pangeran William 'menagih hak untuk menyeberangi sungai'. Bukan hanya itu, tagihan juga diberlakukan untuk aktivitas 'menurunkan muatan ke pantai, memasang kabel di bawah pantai, mengoperasikan sekolah dan lembaga amal, dan bahkan menggali kuburan'.
"Pada tahun 2023 saja, wilayah kekuasaan pribadi Raja Charles dan William, Kadipaten Lancaster dan Kadipaten Cornwall, masing-masing mengumpulkan £27,4 juta pound (Rp 551 miliar) dan 23,6 juta pound (Rp 472 miliar ) untuk pribadi keluarga kerajaan Inggris," tulis Sunday Times.
"Kami menggunakan alamat kerajaan untuk mengungkap kontrak bisnis mereka dan menemukan bagaimana kadipaten menghasilkan uang melalui serangkaian sewa komersial dan pungutan feodal di tanah yang sebagian besar disita oleh raja-raja abad pertengahan," tambahnya.
"Mereka memperoleh pendapatan dari jembatan tol, feri, pipa pembuangan limbah, gereja, balai desa, pub, tempat penyulingan, jaringan pipa gas, tambatan perahu, tambang terbuka dan bawah tanah, tempat parkir mobil, rumah sewa, dan turbin angin."
Menurut penyelidikan, sekitar 5.410 kepemilikan tanah dan properti dimiliki oleh kadipaten kerajaan. Di salah satu lahan yang dimiliki, Lembaga Kesehatan Nasional Inggris, NHS, dilaporkan membayar Kadipaten Lancaster milik Raja sebesar 11 juta pound (Rp 220 miliar) selama 15 tahun untuk menyewa gudang ambulans.
"Kadipaten Cornwall milik Pangeran William menerima 1,5 juta pound (Rp 29 miliar) setahun dari Kementerian Kehakiman karena menggunakan Penjara Dartmoor," lanjut laman itu.
"Kadipaten putra sulung Raja, Kolonel Kepala Korps Udara Angkatan Darat, juga mengenakan biaya kepada militer untuk hak berlatih di lahan seluas 67.500 hektar di Dartmoor. Jumlah yang diperolehnya belum terungkap. Properti itu juga menyewakan lebih dari 900 rumah hunian dan pertanian kepada penyewa," jelasnya.
Pemerintahan Kadipaten Lancaster dan Kadipaten Cornwall, yang keduanya didirikan pada abad ke-14, memang sebenarnya beroperasi sebagai tuan tanah komersial. Meski komersial, Pemerintahan dua kadipaten tersebut dibebaskan dari pembayaran pajak atas laba perusahaan mereka.
Raja dan Pangeran membayar pajak penghasilan secara sukarela pada tarif tertinggi, 45%. Pada tahun 2022, terakhir kali Raja Charles menerbitkan laporan pajaknya, ia membayar 25% dari laba kadipaten sebesar 23 juta pound 'karena ia mengurangi biaya yang ia anggap terkait dengan tugas resminya'.
Investigasi 'Duchy Files' menandai pertama kalinya daftar lengkap kepemilikan properti untuk dua properti kerajaan dipublikasikan. Mereka menyebut selama ini praktik-praktik semacam itu telah menjadi rahasia Kerajaan Inggris.
"Kekaisaran properti kuno yang mendanai Raja dan Pangeran Wales tetap menjadi rahasia yang dijaga ketat dalam keluarga kerajaan dan lingkaran kecil penasihatnya selama berabad-abad," klaim laporan itu lagi.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ambisi 3 Juta Rumah Prabowo, Berkah Bagi Pengembang Swasta?
Next Article Kate Middleton Muncul ke Publik, Akan Hadiri Ulang Tahun Raja Charles