Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan laporan Dentsu, diprediksi pada 2025 akan mengarah pada ekosistem media yang sepenuhnya dapat dijangkau, dapat dibeli, dan dapat dipertanggungjawabkan, menandai pergeseran ke dalam sebuah hal yang disebut dentsu sebagai "Era Algoritma Media."
Chief Client Officer & Practice President, Dentsu Media APAC, Prerna Mehrotra mengatakan, Dentsu sangat antusias tentang apa yang disebut Era Algoritma. Dengan AI generatif dan personalisasi siap mendorong perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam cara merek/Brand berinteraksi dengan konsumen, menciptakan cara baru bagi merek untuk menarik perhatian konsumen dan membangun hubungan.
"Kami melihat media menjadi 100% dapat dijangkau, dapat dibeli, dan dapat dipertanggungjawabkan, menyoroti kebutuhan bagi pemasar untuk memikirkan media dengan cara yang baru. Merek harus membangun strategi Media ++ untuk menciptakan momen yang lebih berkesan dan personal, memanfaatkan ekonomi kreator, dan membangun ekosistem terhubung untuk mengidentifikasi ruang baru untuk pertumbuhan. Dalam edisi terbaru laporan Tren Media dentsu, kami mendalami 10 tren dan memberikan pertimbangan strategis bagi merek untuk memberikan dampak di era baru ini," ungkap Prerna dalam keterangan resmi, Jumat (18/10/2024).
Ditambah lagi, Global Practice President, Media, Dentsu, Will Swayne, mengatakan integrasi cepat AI di seluruh rantai nilai media telah mengubah cara merek/Brand berinteraksi dengan konsumen, menandai awal dari Era Algoritma, dengan penciptaan nilai di dunia nyata bergerak melampaui eksperimen.
"Laporan 2025 adalah toolkit bagi merek yang ingin berkembang di era baru ini, menawarkan panduan strategis tentang memanfaatkan komunitas niche, televisi terhubung, dan media ritel tingkat lanjut," rinci Swayne.
Menurut laporan Tren Media 2025, tema kunci yang diperkirakan akan mendorong industri ke depan meliputi:
1. AI Beralih dari Potensi ke Dampak Nyata
AI telah berkembang dari tren yang baru muncul menjadi kekuatan transformatif, menyatu dalam kehidupan sehari-hari dan merevolusi perencanaan media, pembuatan konten, dan interaksi konsumen. Momen mikro yang dihasilkan AI dan munculnya personalisasi dinamis membuka pintu baru bagi merek untuk membangun hubungan yang dalam dan bermakna dengan konsumen.
2. Storytelling Memecahkan Gelembung Algoritma
Minat unik dan fandom yang dalam menjadi aset yang tak ternilai bagi merek atau Brand yang ingin menonjol. Storytelling akan menjadi alat utama bagi merek untuk menavigasi ruang media yang semakin didorong oleh algoritma, menciptakan narasi yang berdampak di televisi terhubung dan platform digital.
3. Ritel Mengubah Media
Media ritel terus tumbuh dengan laju dua digit, menawarkan pengiklan akses ke data pembeli yang tiada tara. Dengan pemain kunci seperti Amazon, Walmart, di luar negeri dan bahkan industri keuangan yang memperluas kemampuan iklan mereka, perpaduan media ritel diperkirakan akan menjadi landasan strategi media.
4. Pencarian Kualitas
Seiring investasi media meningkat, begitu pula permintaan akan keterlibatan yang lebih berkualitas. Merek atau Brand harus memprioritaskan kemitraan strategis dan konten premium untuk menembus kebisingan, memastikan bahwa dana media mereka menghasilkan hasil segera dan ekuitas merek jangka panjang.
5. Masa Depan yang Tidak Merata
Saat teknologi dan kebiasaan konsumsi media berkembang secara tidak merata di berbagai wilayah, merek perlu mengadopsi strategi yang sangat lokal. Pembagian regulasi, ekonomi, dan teknologi sedang membentuk lanskap media global, dan merek harus siap untuk menavigasi kompleksitas ini.
Year of Impact/Tahun yang Berdampak adalah bacaan wajib bagi pemasar dan profesional media yang ingin mempersiapkan strategi mereka untuk masa depan dan memanfaatkan peluang yang muncul di tahun 2025.
Laporan Tren Media Dentsu 2025, berjudul Year of Impact/Tahun yang Berdampak. Edisi ini, yang disusun oleh spesialis dari unit bisnis dentsu, yakni Carat, dentsu X, dan iProspect, mengeksplorasi perubahan mendalam yang didorong oleh algoritma, kecerdasan buatan, dan dimensi baru keterlibatan konsumen, yang diperkirakan akan membentuk lanskap media di tahun mendatang.
Dengan lebih dari 40 halaman wawasan mendalam, laporan ini menggarisbawahi bagaimana /Brand dapat memanfaatkan lingkungan media baru ini untuk mendorong dampak nyata dan pertumbuhan.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: PM India Serukan Penggunaan AI yang Bertanggung Jawab
Next Article 80 Juta Pekerjaan Manusia Bisa Ilang Gegara AI, Ini Sikap Pemerintah..