Wamenperin Ingin RI Tiru Vietnam, Panen Investor Pakai Senjata Rahasia

1 month ago 19

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menilai RI harus bersaing dengan negara lain dalam menggaet investor yang bakal hengkang dari China. Hal itu tidak lepas dari faktor perang dagang antara China dan Amerika Serikat selepas Donald Trump terpilih jadi Presiden AS.

"Banyak perusahaan China sedang mencari tempat baru untuk bisa melanjutkan aktivitas bisnis dan usaha, terutama yang berorientasi ekspor. Setelah Presiden Trump terpilih lalu ada perubahan peta ekspor impor global, dan kelihatannya Amerika akan serius dalam pembatasan menerapkan bea masuk tinggi barang China," katanya dalam Link and Match Komponen IKM di kantor Kemenperin, Selasa (10/12/2024).

Indonesia harus bisa menangkap peluang tersebut dengan memberikan pemanis bagi calon investor agar mau berinvestasi di dalam negeri. Jika tidak maka peluang itu akan sirna.

"Mereka sekarang berlomba-lomba mencari tempat baru, salah satunya Indonesia, namun karena ini memang perlombaan siapa cepat dia dapat, kalau kita ngga cepat pasti ngga dapet. Siapa yang cepat menyediakan insentif, sweetener pasti dia akan dapat," sebut Faisol.

Bukan hanya itu, negara lain seperti Vietnam melakukan terobosan dengan menurunkan nilai PPN 10% menjadi 8% untuk barang dan jasa tertentu yang tercantum dalam kebijakan fiskal dan moneter. Program ini bakal berlangsung hingga Juni 2025 mendatang.

Kebijakan itu diduga sebagai salah satu upaya Vietnam menggaet investor.

"Hari ini saya dengar Vietnam akan menurunkan PPN 8% pasti karena ada upaya agresif yang ingin ditangkap. Kemenperin lagi diskusi dan mengajak kementerian lembaga lain untuk menangkap peluang-peluang ini. Jadi kuncinya sweetener bagi industri baru yang akan masuk akan jadi point utama bagi negara tujuan yang relokasi dari China," kata Faisol.

Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie menyatakan RI tidak boleh kalah bersaing dari negara lain termasuk Vietnam dalam menggaet investor.

"Pak Wamen menyampaikan bahwa sekarang ini kita lagi bersaing mendapatkan investasi yang namanya China plus one. Jadi mencari destinasi lain. Vietnam salah satu saingan yang baik, tapi kita juga tidak mau kalah," kata Anindya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah RI Beri "Karpet Merah" Bagi Investasi Rusia di KEK

Next Article Sah! VinFast Bangun Pabrik Rp3,23 T di Subang, Moeldoko Bilang Begini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|