5 Saham Ini Terkerek Pengumuman Menteri Prabowo

1 month ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergairah pada perdagangan sesi I Selasa (15/10/2024), setelah adanya pengumuman calon menteri untuk pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Per pukul 10:34 WIB, IHSG menanjak 0,71% ke posisi 7.613,44. IHSG berhasil kembali menyentuh level psikologis 7.600 setelah enam hari perdagangan berada di level 7.480-7.500.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 4 triliun dengan melibatkan 10 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 510.994 kali. Sebanyak 268 saham menguat, 232 saham melemah, dan 264 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku menjadi yang paling kencang penguatannya dan menjadi penopang terbesar IHSG di sesi I hari ini, yakni mencapai 1,13%.

Dari sisi saham, dua emiten perbankan Himbara raksasa menjadi penopang IHSG di sesi I hari ini yakni saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencapai 13,5 indeks poin dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 10,2 indeks poin.

Berikut daftar saham yang menjadi penopang atau movers IHSG pada sesi I hari ini.

Penguatan IHSG pada pagi hari ini didorong oleh berbagai faktor pendukung yang datang dari dalam negeri, salah satunya yakni pengumuman calon menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran.

Pasar modal Indonesia tampaknya merespon baik perkembangan terkini dalam transisi pemerintahan dan proyeksi ekonomi yang menjanjikan.

Stabilitas politik menjadi salah satu faktor utama pendorong kenaikan IHSG. Pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan 49 tokoh dan calon menteri di kediamannya kemarin menunjukkan proses transisi yang berjalan mulus.

Khususnya, permintaan Prabowo kepada Sri Mulyani untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dipandang sebagai sinyal positif akan kontinuitas kebijakan ekonomi yang telah terbukti efektif.

Selain itu, fokus pemerintahan baru pada penguatan ekonomi terlihat dari diskusi intensif antara Prabowo dan Sri Mulyani mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan program prioritas.

Hal ini memberikan keyakinan kepada pelaku pasar akan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Sentimen positif juga datang dari sektor perdagangan luar negeri. Proyeksi surplus neraca perdagangan RI pada September 2024 sebesar US$ 2,9 miliar, lebih tinggi dari bulan sebelumnya, menandakan kinerja ekspor yang kuat.

Jika terealisasi, maka hal ini akan menandai 53 bulan berturut-turut Indonesia mencatatkan surplus, mencerminkan fundamental ekonomi yang tangguh.

Kenaikan harga komoditas, terutama harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan batu bara, turut mendukung optimisme pasar.

Harga CPO mengalami apresiasi 0,45% sepanjang September, sementara harga batu bara juga menunjukkan tren positif.

Hal ini berpotensi meningkatkan nilai ekspor Indonesia dan memberikan angin segar bagi saham-saham sektor komoditas di bursa.

Proyeksi pertumbuhan ekspor sebesar 8,78% dan impor 13,87% (year-on-year/yoy) pada September 2024 juga menunjukkan geliat positif aktivitas perdagangan.

Angka-angka ini memperkuat narasi pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, sekaligus menjadi indikator menarik bagi investor yang mencari peluang di pasar berkembang seperti Indonesia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Bangkit Menguat Saat RI Alami Deflasi 5 Bulan Beruntun

Next Article Terungkap, Ini 5 Saham yang Bikin IHSG Melesat 1,24%

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|